PANDAN - Pasar Terminal Baru Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) siap untuk dioperasikan kembali. Kesiapan pengoperasian pasar yang hampir 10 tahun ‘terlantar’ itu dipastikan oleh Dinas Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Tapteng. Kadis Dagkopin Tapteng, Berlin Doloksaribu didampingi Kabid Perdagangan Pierre Sihotang menjelaskan, saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan ulang pedagang yang mendapat tempat. Pasalnya, ada sekitar 420 orang pedagang yang sudah mendaftar untuk menempati tempat tersebut, sementara tempat yang tersedia termasuk kios hanya 128.

"Memang jumlah pendaftar ini cukup membludak, sementara sedia lapak termasuk balairung terbatas. Jadi nanti akan kita kasih waktu beberapa minggu ini kepada para pedagang untuk berdagang, dan nanti akan terlihat siapa saja pedagang yang serius berjualan. Nah, para pedagang yang tidak serius itu, akan dievealuasi nantinya,” kata Sihotang, yang ditulis Sabtu (14/1/2017).

Hasil pantauan di lapangan, Kajari Sibolga, Timbul Pasaribu turut menyaksikan proses pengundian nomor lapak para pedagang di Pasar Terminal Pandan. Kehadiran Kajari untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat manfaat dari kehadiran bangunan pasar tersebut.

Selain itu juga, ia merasa terpanggil untuk mengkawal proses pengoperasian pasar dan terminal tersebut selaku dirinya sebagai putra Tapteng.

“Saya asli putra daerah Tapteng ini, dan data yang kami peroleh bahwa sekitar Rp11m dana pemerintah yang sudah dikucurkan untuk membangun lahan ini. Akan tetapi terbiarkan seperti ini. Jadi sesuai dengan analisa hukum, setiap bagunan yang menggunakan anggaran dari pemerintah tidak digunakan, berarti ada pelanggaran disana,".

"Untuk itulah, saya mengajak Dagkopin berdiskusi untuk memanfaatkan bangunan yang sudah ada ini. Karena jika tidak digunakan, aka akan ada pelanggaran hukum disana. Dan syukur, hari ini sudah berjalan proses pengundian nomor lapak bagi para pedagang,” teragnya.

Timbul juga berjanji akan terus mengkawal proses ini sampai berjalan dengan baik, sehingga masyarakat dapat merasakan kehadiran bangunan itu.

Sementara itu sejumlah calon pedagang yang ikut dalam pengundian lapak tersebut berharap agar pemerintah Tapteng tegas dalam pengoperasian pasar tersebut. Pasalnya, mereka sudah tiga kali mengalami proses yang serupa, yakni diminta untuk beroperasi, ternyata tidak serius Pemkabnya untuk menfasilitasi pedagang, karena tidak ada angkutan yang masuk, dan juga masih beroperasinya beberapa pasar di kawasan Pandan.