TAPSEL - Beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Lingkungan Janji Matogu, Keluarahan Pardomuan, Kecamatan Angkola Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan disambut baik masyarakat setempat.

Site Manager PT Amarta Karya Persero epada Antarasumut, Sabtu malam disela-sela kunjungan Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M.Pasaribu mengatakan bahwa PLTMH yang menghabiskan anggaran sebesar Rp.3 milyar lebih bertenaga 38 Kilowatt.

"Turbin PLTMH itu Propeller Tubular berkapasitas 38 Kilowatt atau 38 ribu watt sama dengan 42 KVA," jelasnya.

Kelebihan turbin tersebut kata dia cukup dengan pemasangan pipa dari ketinggian 7,5 meter. "Panjang jaringan yang dipasang sekitar 4,7 Kilometer, setiap rumah tangga mendapatkan 100 watt arus listrik," sebutnya.

Dalam pengerjaannya mereka memasang sekitar 70 meter panjang pipa berdiameter 76 dari bak penenang memamfaatkan aliran sungai Paraupan dengan  debit airnya 900 liter per detik.

Didampingi Tim Tehnik, Budiman, Arif mengatakan PLTMH mereka bangun sejak Mei 2016, kemudian dilakukan Tes Homisionaing (uji coba) pada 29 Desember 2016 lalu, Januari 2017 beroperasi.

Disinggung ketahanan turbin dia mengatakan bisa bertahan lama yang terpenting masyarakat harus mau bisa dan rajin merawat, sesuai juga harapan Bupati Syahrul M.Pasaribu. "Disamping karet karet pipa yang penting dikontrol saringan bak penenang harus bersih dari sampah atau lumpur, makanya sering dicek,"kata Arif.

Ia mengatakan, putaran turbin dapat terganggu dan bahkan bisa cepat rusak apabila dimasuki sampah-sampah apalagi yang masuk berupa material kayu-kayuan.

Bupati Tapanuli Selatan mengatakan bahwa anggaran PLTM tersebut dikucurkan dari Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Meniral RI.

"Selain mendukung program nasional kepemerintahan Joko Widodo, program ini sekaligus mewujudkan impian masyarakat Janji Matogu yang sudah sejak puluhan tahun,"katanya.

Ia juga meminta agar masyarakat daerah itu bisa dapat merawat PLTMH dengan baik agar tetap bisa beroperasional secara kontinyu.