MEDAN - Panto Sihombing (19), mahasiswa semester tiga pada Politeknik Negeri Medan, ditemukan tewas di kamar kosnya, di Jalan Abdul Hakim, Gang Susuk, Kelurahan PB Selayang, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan, Jumat 6 Januari 2016 malam. Sebelum ditemukan gantung diri, Panto sempat pamit kepada sahabatnya Good Nyus Simamora (19). Pesan pamit itu disampaikan Panto lewat layanan pesan singkat (sms) dalam bahasa batak ke ponsel milik Good Nyus.

"Parmisi Ma Jo Dihamu Sudelae Dah (Permisi lah untuk kalian semua),”ujar Good Nyus menirukan bunyi sms tersebut, Sabtu (7/1/2017).
Good Nyus awalnya tak menghiraukan sms tersebut. Tapi belakangan ia curiga karena sore sebelumnya mereka sempat berkumpul bersama di kawasan Jalan Outeringroad Medan, dan Panto tidak menyebutkan pesan apapun.

“Karena curiga aku langsung pulang ke rumah kos. Kebetulan kami satu kos dan kulihat kamar dia gelap. Ku intip dari jendela nako kamarnya. Aku pake senter. Disitu lah kulihat dia sudah dalam posisi tergantung,”sebut Good Nyus.

Good Nyus sendiri tak tahu apa masalah yang dihadapi Panto hingga ia nekat menghabisi hidupnya dengan gantung diri. “Enggak tahu juga kenapa dia jadi seperti itu. Dia enggak ada cerita masalahnya,” tandas Good Nyus.

Sementara itu, Kapolsek Sunggal Kompol Daniel Marinduri mengatakan, saat ini jenazah Panto sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan. Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan keluarga Panto di Humbang Hasundutan, terkait kasus tersebut.

“Kita sudah berkoordinasi dengan keluarganya. Sementara kita lidik dulu ya,” tandasnya.