PALAS – Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan UMKM (Diskoperindag dan UMKM) Kabupaten Palas akan melakukan tera untuk mengukur keakuratan liter di SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) yang beroperasi di daerah itu.

Ada tiga SPBU yang meminta untuk dilakukan tera karena sudah akan habis masa berlaku tera, yakni SPBU Mananti, SPBU Ujung Batu dan SPBU Pasir Sosa. “Sebelum tanggal 14 (Januari, red) kita akan melakukan tera untuk tiga SPBU itu,” kata Dingin Rambe, Plt Kepala Diskoperindag dan UMKM Kabupaten Palas.

Untuk pelaksanaan tera ini, pihaknya harus berkoordinasi dan meminta bantuan petugas dari UPT Metrologi Sibolga. Sebab, hingga saat ini, Pemkab Palas belum memiliki petugas khusus yang memiliki keahlian untuk itu. Juga peralatan untuk pelaksanaan tera belum dimiliki Pemkab Palas.

BACA JUGA 

BBM Non-subsidi Naik, ini Kata Pertamina

Pertamina tak Terbuka Soal Konsumsi BBM di Sumut

Sementara itu, ketika disinggung tera untuk timbangan di pabrik sawit, belum bisa dilakukan. Selain karena petugas belum ada, pihak pabrik kelapa sawit di daerah ini juga dinilai tidak terbuka.

“Kemarin, pernah kami surati untuk melihat timbangan di satu pabrik. Sampai di pos Satpam aja kita sudah dicegat,” kata Dingin Rambe. Padahal, dalam beberapa kesempatan, sejumlah warga mengaku mengeluhkan timbangan di beberapa pabrik sawit. Mereka mengaku curiga ada satu pabrik sawit yang tidak jujur dalam timbangan. Hanya saja, sejauh ini belum ada pengawasan dari pihak terkait.

“Kita kan tahu nerapa berat mobil dalam keadaan muatan kosong. Masa sudah kosong pun beratnya masih lebih,” kata Rizal, salah seorang sopir angkutan TBS belum lama ini. Hal senada juga diungkapkan Akhir, juga pengangkut TBS. Ia memilih menjual TBS ke satu pabrik yang nilai belinya terhadap TBS lebih murah, tapi timbangan lebih akurat. “Di pabrik itu memang harganya sedikit lebih tinggi, tapi timbangan dipermainkan,” kata Akhir.