MEDAN - Gempa 5,4 Skala Richter (SR) yang terjadi di Nias, Jumat (6/12/2017), pukul 17:24:59 WIB tidak menimbulkan kerusakan dan korban jiwa. Hal itu diakui oleh salah satu warga Gunung Sitoli, Deni Sofyan.

Menurut dia, gempa hanya terjadi selama dua hari itu hanya terjadi dua detik, sehingga banyak masyarakat yang tidak sadar.

"Warga enggak panik gara-gara enggak terasa. Warga biasa aja karena sudah biasa gempa," katanya.

Lebih lanjut Deni mengungkapkan, gempa memang kerap terjadi beberapa hari belakangan. "Minggu ini sudah empat kali gempa," katanya.

Peta tingkat guncangan (shake map) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempabumi berupa guncangan kuat dirasakan di Kepulauan Nias dalam skala intensitas  II SIG BMKG atau (III-IV MMI).

"Di daerah ini guncangan gempabumi dirasakan oleh banyak orang tetapi tdak menimbulkan kerusakan," kata Kepala Stasiun Geofisika  Gunungsitoli Nias, Sumut, Gandamana Matondang dalam siara pers yang diterima Jumat malam.

Menurutnya, pasca gempa pukul 17.43 WIB belum ada aktivitas gempabumi susulan. Masyarakat dihimbau agar tetap tenang, dan terus mengikuti arahan BPBD dan BMKG.

"Khusus masyarakat di daerah Nias dihimbau agar tidak terpancing isu karena gempabumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami. Sementara ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempabumi ini merupakan gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia. Dalam hal ini lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah lempeng Eurasia," tutupnya.