JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memastikan telah mengantongi data anak yatim di Indonesia yang harus mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Permintaan penyaluran KIP ke anak yatim merupakan perintah dari Presiden Joko Widodo yang disampaikan dalam sidang kabinet paripurna di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/1) kemarin.

"Ada 44.507 yatim piatu seluruh Indonesia yang nanti akan mendapat Kartu Indonesia Pintar," kata Muhadjir di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat.

Muhadjir menjelaskan, jumlah tersebut berasal dari data kementerian. Anak yatim, kata dia, berstatus tinggal di panti asuhan. Dia menjelaskan, Presiden memintanya untuk dapat sesegera mungkin menyalurkan KIP.

Namun, ia mengakui ada halangan penyaluran tak dapat langsung dilakukan pada bulan ini. Dia mengaku akan memulai distribusi pada bulan Februari 2017.

"Saya usahakan bulan depan karena masih nyetak dulu. Di samping validasi kalau masih ada yang tertinggal. Ini sudah ada datanya, misal Jawa Timur ada 6.416 yang dapat KIP baru 854, berarti 13 persen. Ini kenapa kok tidak dapat KIP, karena mereka kan tinggal di panti jadi tidak masuk di dalam KK keluarganya, kalau yang masuk, dapat," ujarnya.

"Kalau enggak, ya ini. Malah justru nggak kebagian. Mengapa mereka ada yang dapat, karena mungkin masih terdaftar di dalam KK (Kartu Tinggal) Yang ini yang tinggal," sambungnya.

Dalam pengantar sidang kabinet paripurna, Prediden Jokowi meminta distribusi Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) diperluas. Dia menginginkan dua kartu tersebut dapat menyentuh seluruh anak yatim di tanah air.

"Tadi malam saya telepon Menteri Pendidikan dan Kebudayaan agar kartu pintar bisa diberikan kepada semua anak yatim yang ada di negara kita," kata Jokowi.(mdk)