JAKARTA - Sebanyak 99 jamaah umrah asal Indonesia tertahan di Jeddah. Seluruh jamaah ini belum bisa pulang karena pihak travel belum bisa memberikan tiket pesawat.

Total rombongan sejatinya ada 102 jamaah, tetapi tiga di antara pilih beli tiket pulang sendiri.

Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenag Mastuki mengatakan, kasus tertundanya kepulangan jamaah umrah itu sudah ditangani.

’’KUHI (Kantor Urusan Haji Indonesia, red) sudah menindaklanjuti kasus itu,’’ jelasnya di Jakarta kemarin (4/1). Apalagi kasus itu bertepatan dengan kunjungan Menag Lukman Hakim Saifuddin ke Saudi.

Seperti dilansir jpnn.com, rombongan 102 jamaah umrah itu berasal dari Pontianak dan berangkat menggunakan jasa travel AW yang berdomisili di Pontianak.

Rombongan ini tiba di Saudi pada 18 Desember dan dijadwalkan pulang pada 28 Desember. Ironinya kepulangan mereka tertunda selama sepekan lebih. Alasannya pihak travel belum menyerahkan tiket pesawat untuk kepulangan.

Staf Teknis KUHI di Jeddah Ahmad Dumyati menuturkan, tiga orang rombongan umrah memutuskan membeli tiket pulang sendiri.

Mereka adalah Khamidah Yasir, Masnuarjani, dan Farida Mustafa. ’’Masnuarjani dan Farida memutuskan pulang dengan biaya sendiri karena akan menikahkan anaknya pada 7 Januari nanti,’’ katanya.

Sementara 99 orang jamaah umrah lainnya yang terdiri dari 33 orang laki-laki dan 66 orang perempuan, tertahan di Hotel Roshan Al Azhar di Jalan Sittin, Jeddah.

Dumyati mengatakan, pihak Maldives Airlines selaku maskapai yang digandeng travel umrah, belum bisa memastikan kapan kepulangan para jamaah umrah itu.

Sempat muncul kabar 99 orang jamaah umrah itu akan dipulangkan menggunakan pesawat Turkish Airlines.

Lebih lanjut Menag Lukman bertandang ke Saudi untuk tanda tangan kuota haji 2017. Informasi yang beredar tadi malam (4/1) sudah ditetapkan kuota haji Indonesia.

Namun Direktorat Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag menutup rapat informasi soal kuota haji 2017. ’’Rencananya akan diumumkan langsung oleh Presiden Jokowi. Semoga pertanda baik,’’ kata Mastuki.

Ketua Komisi VIII Ali Taher Parasong mengatakan, kemungkinan besar kuota haji Indonesia kembali normal. Yakni kembali pada kuota tetap Indonesia sebanyak 210 ribu orang.

Ali Taher berharap permintaan penambahan kuota haji Indonesia dikabulkan pemerintah Saudi. ’’Saya berharap kuota bertambah jadi 250 ribu jamaah,’’ jelasnya. (wan/jpnn)