JAKARTA - Inspirator hijrah, Peggy Melati Sukma, menilai kegiatan berzikir harus menjadi perilaku umat Islam tanpa menunggu momentum apa pun. Dia mengatakan, zikir sebaiknya tak hanya sebatas teknis (mengucap kalimat) semata, melainkan harus benar-benar mengingat Allah SWT.

"Jangan cuma ucap di bibir, tapi benar-benar mengingat Allah. Setiap tarikan napas adalah zikir," kata Peggy di Masjid At-tin, TMII, Jakarta Timur, Sabtu (31/12).

Hingga kini, dia mengatakan, berzikir belum menjadi perilaku keseluruhan umat Islam. Untuk itu, perlu gerakan yang mendorong agar umat Islam senantiasa mengingat bahwa hidup harus berzikir.

Kegiatan Dzikir Nasional Republika 2016 dapat menjadi salah satu comtoh. Kegiatan bertema Indonesia Ikhlas ini, dia mengatakan jangan diposisikan hanya sebagai sebuah event, melainkan harus ditempatkan sebagai salah satu bentuk 'penghambaan' umat Islam kepada Allah SWT.

Peggy menyebut dunia ini tidak hanya berisikan manusia, tapi juga setan. Setan selalu menganggu manusia untuk berbuat dosa. Untuk itulah, umat Muslim harus banyak mengingat Allah SWT.

Dia mengatakan sebanyak 85 persen penduduk Indonesia beragama Muslim. Untuk itu, umat Muslim mempunyai tanggung jawab untuk membangun Indonesia. Dia berharap malam Dzikir Nasional nanti dipenuhi oleh 'cahaya' dari Allah SWT dan setiap doa diijabah.

"Semoga negeri ini penuh berkah, bisa menyebarkan cahaya Islam, kuat saat dihantam apapun, dan kuat menegakkan agama Islam," kata Peggy. ***