PEMATANGSIANTAR  - Kepala Sekolah SMA Negeri di Pematangsiantar tempat dimana SR (15), korban perkosaan delapan teman, bersekolah, Hasbiansyah Sinaga, mengaku terkejut mendengar berita tersebut.

Ia mengaku bahwa dirinya saat ini diluar kota, sehingga dia baru tahu dari Tribun Medan terkait informasi yang menyedihkan tersebut.

"Saya lagi di Batam. Saya baru tahu darimu informasinya ini. Karena libur itu sekolah makanya saya sempatkan ke rumah saudara di Batam," ujarnya melalui sambungan telepon, Senin (26/12/2016).

Hasbiansyah mengatakan, dirinya akan meminta guru di sekolahnya untuk mencari tahu masalah yang menimpa muridnya tersebut dan akan mencoba membantu semampunya.

"Saya akan suruh nanti orang sekolah untuk mendalami informasinya itu," ujarnya.

Dia barharap kasus tersebut segara dituntaskan oleh pihak yang berwajib dan menghukum pelaku seberat-beratnya. "Biarlah polisi yang bertugas menegakkan keadilan," bebernya.

Namun dia kembali terkejut, lantaran saat disampaikan bahwa dua orang terduga pelaku yang disampaikan oleh SR, juga siswa di sekolahnya.

"Bah yang diduga pelaku anak SMA kami juga. Biarlah polisi yang mengusutnya. Kami dukung polisi mengusutnya," ujarnya.

Apa tindakan sekolah kepada dua siswa terduga pelaku tersebut?

Hasbiansyah menjelaskan bahwa dirinya akan mengambil tindakan jika pihak penegak hukum sudah membuktikan siswanya tersebutlah pelaku tindakan keji tersebut.

"Kalau sudah terbukti. Jangankan tindakan tidak beradab seperti, tindakan berlaku kasar sama guru juga akan kita pecat. Apalagi yang begini. Ini sudah mencemarkan nama baik sekolah. Bisa dipecat mereka itu. Tapi kita serahkan dulu kepada pihak yang berwajib mengusutnya," ujarnya.