MEDAN - Wali Kota Medan, Drs H T Dzulmi Eldin S MSi membuka Gelar Melayu Serumpun (Gemas) 2016 di Lapangan Merdeka Medan, Jumat (16/12) malam. Event yang mengangkat aneka seni dan tari Melayu ini akan berlangsung selama tiga hari. Ratusan warga yang menghadiri acara pembukaan ini terpuaskan dengan penampilan memikat artis ibukota, Iyeth Bustami yang mendendangkan sejumlah lagu beresam Melayu.

Berbagai acara kesenian khas Melayu telah disiapkan untuk mengisi acara tersebut. Selain menampilkan lagu dan tari, juga ditampilkan sastra Melayu berupa pantun dan gurindam yang berpadu apik dalam sebuah ronggeng. Berbagai kemasan resam Melayu ini bukan saja ditampilkan oleh seniman tradisional yang ada di Medan, tetapi juga dari Kabupaten Batubara, Langkat, Deliserdang, Labura, Tebingtinggi, Binjai dan Pekan Baru.              

Partisipasi berbagai kota ini menimbulkan kebanggaan bagi Pemko Medan sebagai penyelenggara perhelatan. Karena itu, Wali Kota Medan, Drs HT Dzulmi Eldin S MSi didampingi Wakil Wali Kota Medan Ir Akhyar Nasution MSi dan Plt Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Medan, Drs Hasan Basri MM memberi cenderamata kepada para pendukung kegiatan dari luar kota tersebut.

Dalam sambutannya, Eldin menyebutkan,  sejarah menunjukkan bahwa jauh sebelum masa kemerdekaan, budaya Melayu sangat dekat dengan hiburan rakyat, seperti pada teater bangsawan maupun komedi stamboel dan penyebaran Islam di Nusantara juga menggunakan budaya Melayu.

"Yang lebih nyata lagi, bahasa Melayu menjadi dasar bahasa Indonesia yang digunakan seagai bahasa pemersatu. Inilah sumbangan terbesar budaya Melayu yang berhasil mempersatukan bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang sangat beragam ini," kata Eldin.

Dihadapan Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Sandy Nugroho SIk SH MHum dan Dandim 0201/BS Kolonel Inf Maulana Ridwan serta segenap pejabat di lingkungan Pemko Medan, Eldin selanjutnya menyampaikan harapannya agar budaya Melayu tidak akan pernah pupus akibat kemajuan teknologi komunikasi yang menjadi jalan masuknya budaya asing.         

Saat ini, lanjutnya, tanpa disadari, budaya asing telah menginvasi kehidupan.Budaya Amerika, India, dan Korea adalah sebagian kecil budaya asing yang  telah leluasa bermain di ranah budaya asli.

"Di era globalisasi ini,  di mana tidak ada lagi batasan nyata yang memisahkan, dunia seolah menyusut menjadi sebuah kampung global. Dengan kemajuan teknologi komunikasi, budaya asing begitu mudahnya melakkan penetrasi hingga ke sudut ruang terpencil rumah kita," ungkapnya.

Karena itu, lanjut Eldin, generasi mudah harus terlibat aktif dalam melestarikan budaya Melayu sebagai penapis budaya asing sehingga generasi mendatang tidak kehilangan identitas.       

Sebelumnya, Plt Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Medan, Drs Hasan Basri MM melaporkan, melalui kegiatan ini Pemko Medan mencoba mengembangkan dan menggali potensi wisata budaya. Momentum ini merupakan suatu peluang yang sangat besar bagi kemajuan pariwisata di Kota Medan,.

Di samping itu, Hasan mengungkapkan, perhelatan ini juga bertujuan mempertemukan dan menampilkan pertunjukan seni budaya Melayu yang serumpun yang berasal dari Nusantara. Di samping itu juga untuk mendorong pengembangan industri kepariwisataan di Medan.

Dalam perhelatan ini, selain ditampilkan kesenian Melayu berupa tari, lagu, ronggeng, pantun, fashion show, juga dipamerkan kuliner dan produk UMKM Medan. Di samping itu, para seniman tradisional Melayu dari luar kota, juga akan dibawa city tour keliling Medan.          

"Kita berharap, perhelatan Gelar Melayu Serumpun ini juga dapat mendatangkan wisatawan mancanegara dan nusantara ke Medan. Untuk itu kita akan event ini akan kita masukkan dalam kalender tetap Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, sehingga digealr rutin setiap tahunnya," jelas Hasan.