JAKARTA - Tahun depan, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menganggarkan belanja modal sekitar USD150-180 juta. Anggaran tersebut meningkat sekitar 24,13% dari rencana belanja modal pada tahun ini berkisar USD100-145 juta.

Pada periode sembilan bulan pertama tahun ini, belanja modal yang sudah digunakan sekitar USD87 juta. Pada 2017, Medco juga berencana menyelesaikan utang sebesar USD60 juta. Sementara pada tahun ini, utang jatuh tempo yang harus dibayar mencapai USD253 juta.

Untuk menunjang pertumbuhan berkelanjutan, manajemen fokus pada biaya dan efisiensi modal, mengoptimalkan siklus proyek dengan memperbaharui kembali fokus pada nilai dan waktu penyelesaian, rasionalisasi portofolio sebagai tolak ukur untuk memperoleh pendapatan dan profitabilitas, serta memanfaatkan posisi Medco di dalam negeri untuk mengakuisisi yang terfokus maupun perpanjangan kontrak.

Saat ini, perseroan tengah mengerjakan proyek pengembangan gas Blok A di Aceh. Total investasi proyek hingga gas berproduksi mencapai USD540 juta. Produksi gas ditargetkan mulai kuartal I 2018. Medco juga tengah mengerjakan proyek Sarulla tahap I yang terletak di Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Proyek pengembangan listrik geothermal tersebut berkapasitas 3x110 megawatt (mw).

Untuk proyek Sarulla ini, Medco telah memperoleh kontrak penjualan energi selama 30 tahun dengan PT PLN (Persero) dengan kondisi take or pay 90% dari faktor kapasitas. Dalam pengerjaannya, Medco menunjuk PT Pertamina Geothermal Energi. Biaya investasi Sarulla ini diperkirakan mencapai USD1,6 miliar. Saat ini, Medco telah memperoleh pembiayaan proyek senilai USD,17 miliar dari JBIC, ADB, serta enam bank komersial lainnya, dengan jangka waktu 20 tahun.

Hingga Oktober 2016, proses penyelesaian konstruksi tahap I dan II telah mencapai masing-masing 95,99% dan 53,1%. Perseroan memperkirakan proyek tahap I dapat beroperasi komersial pada kuartal I 2017.Proyek Sarulla ini dimiliki oleh MPI sekitar 19%, INPEX sebanyak 18,25%, ORMAT menguasai 12,75%, Itochu 25%, serta Kyushu 25%.

Selain proyek gas blok Aceh dan Sarulla, Medco juga tengah mengembangkan proyek gas Senoro tahap II. Pada tahap II, Senoro sudah memproduksi sebanyak 323 mmscfd per akhir September 2016. Pada pengembangan tahap II, diproyeksikan dapat meningkatkan produksi gas di atas 400 mmscfd.