MEDAN - Pekan ini, Menteri  Pariwisata (Menpar)  Arief Yahya  memberikan penghargaan Anugerah Indeks Daya Saing 10 Destinasi Prioritas Kepariwisataan Indonesia sebagai apresiasi Pemerintah Pusat (Kemenpar-Red) kepada di antara 10 provinsi yang memiliki indeks daya saing kepariwisataan tertinggi sekaligus sebagai motivasi kepada provinsi yang belum kompetitif. 10 destinasi prioritas  tersebut adalah Danau Toba-Sumatera Utara (Sumut) yakni Tanjung Kelayang-Bangka Belitung, Tanjung Lesung-Banten, Kepulauan Seribu-DKI Jakarta, Candi Borobudur-Jawa Tengah, Bromo Tengger Semeru-JawaTimur, Mandalika-Lombok NTB, Labuan Bajo-Flores NTT, Wakatobi-Sulawesi Tenggara dan Morotai–Maluku Utara. Sejumlah indikator sebagai indek daya saing yang diterapkan dalam  Anugerah Indeks Daya Saing 10 Destinasi Prioritas Kepariwisataan Indonesia antara lain  policy support (prioritas pariwisata, keterbukaan regional, daya saing harga, environment sustainability), tourism enabler (lingkungan bisnis, keamanan, kesehatan dan kebersihan, SDM dan tenaga kerja, kesiapan teknologi informasi), infrastructure (infrastruktur bandara, infrastruktur pelabuhan dan darat, infrastruktur pelayanan pariwisata) dan natural & cultural resources (sumber daya alam dan sumber daya budaya).

Arief Yahya juga mengumumkan bahwa pemberian penghargaan anugerah indeks daya saing 10 destinasi prioritas sebagai 'Bali Baru', dalam rangka mempercepat terwujudnya world class destination pada 2019.

“Melalui pemberian penghargaan atau kompetisi akan terlihat  daerah atau provinsi yang sudah memberikan upaya dan perhatian tinggi terhadap pembangunan kepariwisataan dan daerah yang belum maksimal mengembangkan pariwisata sehingga daya saingnya belum kompetitif,” katanya.

Arief juga menjelaskan bahwa daya saing pariwisata Indonesia di tingkat global saat ini berada di ranking  50 dari semula ranking 70 dan kita berusaha menuju ke ranking 30 dunia pada 2019.

“Untuk mencapai ranking 30 dunia, kita terus memperbaiki kelemahan seperti infrastruktur pariwisata, infrastruktur ICT, health and hygiene, dan aksesibilitas khususnya  konektivitas penerbangan, kapasitas kursi dan penerbangan langsung,“ ujarnya.

Pemberian penghargaan indeks daya saing ini mengacu pada standar global (Travel and Tourism Competitive Index  (TTCI) World Economic Forum  dan United Nations World Tourism Organization yang disesuaikan dengan kondisi di Indonesia. Hal ini sebagai upaya mendorong  terwujudnya 10 destinasi pariwisata prioritas sebagai “Bali Baru” menjadi destinasi kelas dunia (world class destination),  serta sebagaimana target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo agar daya saing  pariwisata Indonesia berada pada 30 besar dunia pada 2019.