MEDAN - Siapa yang tak kenal dengan keindahan alam Danau Toba yang terletak di Sumatera Utara (Sumut), banyak kalangan yang melontarkan opini positif dan negatif terkait keberadaan danau ini setelah pemerintah menaruh perhatian besar untuk pembenahannya. Namun, ada satu hal yang harus diketahui tentang pembentukan Danau Toba, yaitu tentang pembentukannya.

"Satu hal perlu mendapat perhatian, jangan lupakan sejarah (history) terbentuknya Danau Toba. Karena, banyak wisatawan asing yang datang ke Danau Toba ingin tahu sejarah terbentuknya danau terbesar di Asia Tenggara ini,” kata salah seorang putra kelahiran Sumut Sanggam Hutapea, Kamis (8/12/2016).

Dia menjelaskan, dari hasil penelitian internasional menuliskan jika Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer yang terletak di Provinsi Sumatera Utara. Diperkirakan Danau Toba terbentuk ketika ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan (gunung berapi super) ya­ng paling baru.

“Bumi berkorban demi terbentuknya Danau Toba. Tidak hanya bumi, manusia penghuni bumi ini pun banyak yang hilang generasinya,” kata Sanggam.

Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University mengutarakan bahwa jumlah total bahan di sekitar 2.800 km3 letusan-sekitar 2.000 km3 ignimbrit mengalir di atas tanah, dan sekitar 800 km3 yang jatuh abu, terutama ke barat. Piroklastik mengalir dari letusan menghancurkan area seluas 20.000 km2, dengan 600 m deposito abu tebal dengan kawah utama.

“Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan kepunahan beberapa spesies makhluk hidup. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari total populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta orang. History ini akan membuat wisatawan ingin tahu lebih banyak tentang Danau Toba dan mereka akan memutuskan untuk datang kembali demi untuk mendapatkan cerita yang lebih lengkap,” papar Sanggam Hutapea yang sudah keliling dunia melihat penanganan objek wisata di luar negeri.

Danau Toba masih memiliki peluang yang sangat besar untuk bangkit, tambahnya. Asal semua elemen mau turun tangan dan menaruh perhatian dalam pengembangannya. Tidak jamannya lagi kita mencari-cari siapa yang salah dan siapa yang benar.

“Hal terpenting yang harus dilakukan adalah mari berkontribusi untuk membangun kawasan wisata Danau Toba. Banyak cara yang bisa kita lakukan, mulai dari pelestarian alam dan lingkungan, menjaga kebersihan danau dan menanamkan rasa memiliki kepada masyarakat yang ada di kawasan wisata Danau Toba,” tandasnya.