TAPANULISELATAN - Akibat tingginya curah hujan yang terus menerus mengguyur mengakibatkan sejumlah dusun/desa di beberapa kecamatan di Kabupaten Tapsel mengalami banjir dan longsor. Akibatnya, sejumlah desa terisolir. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Selatan (Tapsel) Ahmad Ibrahim Lubis mengatakan, adapun daerah yang mengalami bencana di sejumlah Kecamatan di Kabupaten Tapsel yaitu di Kecamatan Muara Batang Toru, Batang Toru dan Angkola Sangkunur.

Di Kecamatan Muara Batang Toru, adapun desa yang mengalami banjir yaitu Hutaraja, Mabang Pasir dan sekitarnya. Di kecamatan Batang Toru sejumlah lokasi yang diterjang banjir yaitu di Dusun Benteng dan Pulo Lobang. Serta Dusun Sibarabara Desa Simataniari, Bandar Tarutung, Rianiate dan Aek Rambe Kecamatan Angkola Sangkunur.

"Dan ada ruas jalan jalan kabupaten yang putus akibat longsor di Desa Batu Horing Kecamatan Batang Toru dan sampai kini masih belum dapat dilalui," ungkap Ibrahim, saat dikonfirmasi, Selasa (6/12/2016) sore.

Tidak hanya itu, akibat hujan deras yang terus menerus mengguyur wilayah Kabupaten Tapsel, longsor juga menutup ruas jalan yang menghubungkan antara Desa Simaninggir dan Pasar Sempurna di Kecamatan Marancar.

"Iya, di (Kecamatan) Marancar ada juga longsor dan menyebabkan jalan tertutup. Saya sudah tugaskan anggota langsung turun ke lokasi untuk bekerja bersama warga, agar jalan dapat kembali dilalui," tukasnya dan mengaku sudah berkordinasi dengan pihak lainnya untuk membantu kebutuhan warga di sejumlah daerah lainnya yang terkena bencana.

Sementara, Camat Angkola Sangkunur, M Zein Ritonga mengaku, ada beberapa. Dusun dan desanya yang mengalami banjir seperti yang sebelumnya sering terjadi. Bahkan, Senin (5/12/2016) malam bersama unsur Muspika setempat seperti petugas TNI dan Polisi, mereka sudah menghimbau dan ikut mengevakuasi warga yang tempatnya diketahui menjadi langganan banjir.

"Ini Desa Bandar Tarutung sudah terkepung banjir, bahkan banyak rumah warga dan mobilĀ  yang terendam. Begitu juga di tempat lainnya seperti Dusun Sibarabara Desa Simataniari, Rianiate dan Aek Rambe, juga sudah terendam banjir," jelas M Zein yang proaktif membantu warganya bersama petugas TNI dan lainnya.

Informasi yang diterima, banjir yang terjadi di Angkola Sangkunur diakibatkan meluapnya suangai Batang Toru dan Aek Kahombu. Di Dusun Sibarabara Desa Simataniari, ketinggian air mencapai 1 meter hingga 1,5 meter, merendam rumah 75 keluarga dan sebanyak belasan hektare lahan sawah terendam. Dan warga diketahui tidak ada yang mengungsi bahkan bertahan di kediaman masing-masing.

Untuk di Desa Bandar Tarutung, ketinggian air berkisar setengah hingga satu meter. Dan sebanyak 30 KK mengungsi ke rumah keluarga masing-masing yang tempatnya tidak terkena banjir. Di Kelurahan Rianiate, Lingkungan I, ketinggian air mencapai satu meter dan sebanyak 60 KK yang terkena banjir tidak ada yang mengungsi bahkan bertahan di kediaman masing-masing.

"Kita juga sudah berkoordinasi dengan unsur Muspika, BPBD dan Pemkab Tapsel, dan sudah menyiapkan sejumlah lokasi sebagai tempat untuk mengungsi jika dibutuhkan," tukas Camat dan menghimbau warganya agar tetap waspada.

Untuk wilayah Kecamatan Batang Toru, banjir menerjang Dusun Benteng (suka maju) dan Pulo Lobang Desa Hapesong Baru. Akibat banjir tersebut, satu rumah warga dikabarkan hanyut terseret arus dan satu jembatan ambruk. Bahkan dari 77 KK yang terkena banjir, sebanyak 55 KK telah mengungsi ke masjid setempat. Beruntung, hingga saat ini belum ada didapatkan informasi korban jiwa akibat banjir serta longsor yang melanda wilayah Kabupaten Tapsel tersebut.