SAMOSIR - Ditangkapnya  sebelas orang yang diduga teroris di wilayah Tapanuli tepatnya di Kecamatan Siborong borong, mendapat perhatian serius dari berbagai pihak.

Salah satunya dari Kapolres Samosir, AKBP Donald Simanjuntak yang mengaku, Polres Samosir  meningkatkan razia setelah ditemukannya 11 orang terduga teroris.

"Benar, setelah informasi penangkapan terduga teroris, saya sudah perintahkan seluruh jajaran untuk meningkatkan razia, beberapa tempat yang rawan kamtibmas segera dirazia," katanya, Selasa (6/12/2016) di Mako Polres Samosir.

Beberapa tempat diurainya yakni, tempat tempat kos, dermaga penyeberangan, penginapan dan lokasi wisata. Sehingga, orang orang yang akan berniat jahat segera diatasi dan keamanan tetap kondusif di Kabupaten Samosir.

"Kami juga menghimbau peran masyarakat untuk berpartisipasi dalam melakukan pengawasan serta melaporkan apabila melihat ada warga atau masyarakat yang mencurigakan," tambahnya.

Sebelumnya, lewat informasi yang beredar dan kerjasama dengan masyarakat, kepolisian berhasil menangkap sebelas terduga teroris di Dusun I Kel. Pasar Siborongborong, belum lama ini. Kesebelasnya diciduk dirumah kontrakan milik Bendol Nababan dan sudah tinggal dirumah tersebut sejak tanggal 23 November 2016.

Informasi terakhir, Kasubbag Humas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan yang dikonfirmasi mengatakan, berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh Kasat Intelkam Polres Tobasa, AKP Nazaruddin, ke 11 warga Lampung yang ditangkap tersebut adalah pedagang alat-alat rumah tangga. Mereka adalah pegawai UD Tabek Jaya yang beralamat di desa Raya Raden Intan desa Negeri Jaya Kec. Talang Padang Kab, Tangga Mus, Lampung. Pedagang alat-alat rumah tangga ini diberi surat tugas dan kendaraan mobil Avanza BE 2217 VW.
Polisi Daerah Polda Sumut akhirnya memastikan ke 11 orang warga Lampung yang sempat diduga jaringan teroris adalah pedagang panci.

Ke 11-nya adalah pegawai UD Tabek Jaya yang beralamat di desa Raya Raden Intan desa Negeri Jaya Kec. Talang Padang Kab, Tangga Mus, Lampung.

Kasubbag Humas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan mengatakan, berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh Kasat Intelkam Polres Tobasa, AKP Nazaruddin, ke 11 warga tersebut adalah karyawannya dan mereka diberi dengan surat tugas dan diberi kendaraan mobil Avanza BE 2217 VW.

"Informasi tersebut didapat kasat intelkam setelah menelpon pimpinan UD Tabek Jaya Desven Riady melalui handphone," katanya, Selasa (6/11/2016) di Polda Sumut.

- See more at: https://www.www.gosumut.com/berita/baca/2016/12/06/tukang-panci-dikira-teroris-polda-sumut-pastikan-warga-lampung-ini-bukan-jaringan-teroris#sthash.eYXSo1iy.dpuf
Polisi Daerah Polda Sumut akhirnya memastikan ke 11 orang warga Lampung yang sempat diduga jaringan teroris adalah pedagang panci.

Ke 11-nya adalah pegawai UD Tabek Jaya yang beralamat di desa Raya Raden Intan desa Negeri Jaya Kec. Talang Padang Kab, Tangga Mus, Lampung.

Kasubbag Humas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan mengatakan, berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh Kasat Intelkam Polres Tobasa, AKP Nazaruddin, ke 11 warga tersebut adalah karyawannya dan mereka diberi dengan surat tugas dan diberi kendaraan mobil Avanza BE 2217 VW.

"Informasi tersebut didapat kasat intelkam setelah menelpon pimpinan UD Tabek Jaya Desven Riady melalui handphone," katanya, Selasa (6/11/2016) di Polda Sumut.

- See more at: https://www.www.gosumut.com/berita/baca/2016/12/06/tukang-panci-dikira-teroris-polda-sumut-pastikan-warga-lampung-ini-bukan-jaringan-teroris#sthash.eYXSo1iy.dpuf