PADANGSIDIMPUAN - Ratusan Siswa SMK Negeri 3 Kota Padangsidimpuan kembali melakukan aksi demo, Senin (5/12/2016) pagi. Selain menuntut agar Kasek Mereka diganti, ratusan siswa ancam tidak akan mengikuti kegiatan ujian semester yang dijadwalkan.
Pantauan wartawan, Senin (5/12/2016) sekitar pukul 08.00 WIB, Ratusan Siswa dari berbagai jurusan seperti Busana, Kecantikan, TKJ dan Tataboga berkumpul di halaman dalam SMK Negeri 3 Kota Psp Silandit Kecamatan Psp Selatan.
Sambil berkumpul, ratusan siswa yang sudah kali ketiga melakukan aksi ini tetap menuntut agar Kasek mereka Dra Darwisah dicopot dari jabatannya. Mirisnya, aksi berlangsung disaat para siswa seharusnya mengikuti kegiatan ujian semester yang sudah dijadwalkan.
"Kami tidak akan melaksanakan ujian sebelum Kepala Sekolah (Dra Darwisah,red) turun," teriak siswa sambil membentang poster dengan isi tuntutan yang serupa.
Penuturan Fani, salah seroang siswi mengaku, aksi itu dilakukan spontan dan tanpa ada pihak yang menungganginya. "Ini aksi spontan kami, tidak ada yang menunggangi atau memprovokasi. Ini aksi murni dari kami semua para siswa yang merasa 'dizolimi' oleh Kepala Sekolah dan sebagian guru-guru," ujarnya dan diaminkan oleh kawan-kawannya yang lain. Bahkan mereka mengancam tidak akan mengikuti ujian sebelum Kasek mereka diturunkan sesuai dengan kesepakatan pada aksi yang sebelumnya. Sementara itu, Asrul Sani Lubis, salah seorang guru mengaku, apa yang dilakukan para siswa itu semua murni atas dasar dari mereka. Sebagai guru, ia menyadari banyak ketimpangan yang terjadi selama Darwisah memimpin sekolah mereka. "Saya juga diisukan sebagai orang yang memprovokasi siswa, boleh tanyakan ke siswa, aksi ini atas kemauan siapa. Jadi ada pihak yang ingin melempar bola dan seolah-olah aksi ini ditunggani," tukasnya. Anehnya, Dra Darwisah sebagai pimpinan di sekolah tersebut saat aksi demo berlangsung malah tidak berada di tempat. Bahkan dikabarkan, ia langsung 'kabur' saat mengetahui para siswa akan melakukan aksi.
Penuturan Fani, salah seroang siswi mengaku, aksi itu dilakukan spontan dan tanpa ada pihak yang menungganginya. "Ini aksi spontan kami, tidak ada yang menunggangi atau memprovokasi. Ini aksi murni dari kami semua para siswa yang merasa 'dizolimi' oleh Kepala Sekolah dan sebagian guru-guru," ujarnya dan diaminkan oleh kawan-kawannya yang lain. Bahkan mereka mengancam tidak akan mengikuti ujian sebelum Kasek mereka diturunkan sesuai dengan kesepakatan pada aksi yang sebelumnya. Sementara itu, Asrul Sani Lubis, salah seorang guru mengaku, apa yang dilakukan para siswa itu semua murni atas dasar dari mereka. Sebagai guru, ia menyadari banyak ketimpangan yang terjadi selama Darwisah memimpin sekolah mereka. "Saya juga diisukan sebagai orang yang memprovokasi siswa, boleh tanyakan ke siswa, aksi ini atas kemauan siapa. Jadi ada pihak yang ingin melempar bola dan seolah-olah aksi ini ditunggani," tukasnya. Anehnya, Dra Darwisah sebagai pimpinan di sekolah tersebut saat aksi demo berlangsung malah tidak berada di tempat. Bahkan dikabarkan, ia langsung 'kabur' saat mengetahui para siswa akan melakukan aksi.