PERBAUNGAN- Sang suami, Nurrohim  begitu mendukung dalam laju kemudi usaha dodol yang dikelolanya. “Suami saya bahkan melakukan riset hingga ke bandung. Untuk
nambah nambah ilmu tentang dodol. Ia juga mempelajari tentang dodol
garut,”ucap Rita. Tapi meskipun begitu, ia tetap konsisten pada jalur dodol dengan cita rasa setempat, yakni dodol yang rasa manisnya menggunakan gula aren.“Dodol aren ini rasanya lebih pas bagi semua kalangan. Manisnya tidak lengket jadi  bikin eneg. Rasanya tidak gampang bosan karena gula aren manisnya lebih bisa diterima lidah dan aman bagi gigi. Selain itu rasa dodol seperti ini sudah lebih familiar di daerah sini,”ujarnya seraya menjelaskan bahwa pihaknya mendatangkan gula aren dari wilayah Madina, Padang Sidempuan.

Agar produknya berbeda dengan pedagang lain di wilayah setempat, pasangan ini memilih mengambil nilai lebih pada variasi rasa yang beragam. “Selain rasa orijinal yakni dodol yang hanya menggunakan tepung, gula aren dan santan, ia juga menambah variasi rasa baru yang terdiri dari dodol kacang tanah, nenas,
lapis (pandan dan cokelat) ubi ungu, ubi rambat, ubi kayu, durian, stawberry, ketan hitam,wijen dan lainnya. Warna dodol pun menjadi warna warni.

Untuk dodol yang memiliki rasa dari kacang kacangan bahkan rasa buah, bahan yang digunakan murni dari buah itu sendiri, bukan menggunakan perasa. “Misalnya rasa stawberry, buah strawberrynya di blender. Begitu juga dengan durian. Kami menggunakan bahan asli dari buah itu sendiri, bukan perasa
buatan,”jelasnya yakin. Selanjutnya, kemasannya pun dibuat rapi. Dodol dibungkus dalam kertas plastik
transparan dengan ukuran dodol seruas  jari, selanjutnya didalamnya disertakan merek. Baru kemudian dikemas kembali dalam plastik. Dengan begitu pembeli pun lebih mudah membawa dan menikmatinya juga lebih gampang.

Ketika produk dalam kondisi bagus, tahun 2012  barulah Nurohim memperkenalkannya kepada pasar retil. “Tapi kami tidak terburu buru. Kami tidak langsung mengepung seluruh pasar dalam waktu bersamaan. Masuknya satu satu.  Ketika satu pasar sudah yakin kami kuasai, barulah tambah lagi dan tambah lagi. Dengan begitu mutu dan sistem distribusi pun bisa dijaga,”jelasnya.

Alasan lainnya adalah menjaga agar persediaan modal terus ada. “Terus terang pasar retail itu perlu modal. Karena pembayarannya tidak langsung. Untuk satu bon penagihannya bisa memakan waktu hingga 3 bulan. Jadi memang modal kita juga ikut tertanam,”ucapnya.

Setiap keuntungan yang didapat, ditabung. Ketika dirasa modal sudah kuat, barulah ia melebarkan retail-retail  yang lain.Saat hari besar seperti hari raya dan tahun baru adalah masa masa panen bagi dodol Sejahtera. Omsetnya bisa mencapai 3 sampai 4 juta perhari. Perkilo dodol Sejahtera dijual Rp45ribu. Sementara dodol yang sudah dikemas perkilonya naik menjadi Rp60ribu perkilo. Tapi untuk memudahkan pembeli diesertakan kemasaran kecil yang bisa didapat dengan harga Rp10ribu perbungkus.

Di Sumatera Utara, khususnya kota Medan, mendapatkan dodol Sejahtera lebih mudah. Bisa di peroleh di supermarket Carreful, Maju Bersama atau pasar modern lainnya seperti Alfa Mart atau Indo Maret juga di toko toko oleh oleh lokal yang terkenal di kota Medan.