MEDAN - Aksi damai yang berlangsung di sejumlah wilayah di Indonesia terpantau berjalan tertib dan aman hingga menjelang penutupan perdagangan sore ini, membuat Index Harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau meroket sekitar 0.9 persenan. Pengamat Ekonomi Sumut Benjamin Gunawan, mengatakan, penguatan IHSG berbeda dengan kebanyakan indeks bursa regional yang justru mengalami koreksi pada perdagangan hari ini.

“Saya menilai aksi damai menjadi pemicu membaiknya kinerja IHSG hari ini. Sudah seharusnya kita mengapresiasi aksi damai ini sekaligus menjadi contoh bagi semua masyarakat dalam setiap menyampaikan aspirasinya,” ungkap Benjamin, Jum’at (02/12/2016) di Medan.

Hal serapa juga terjadi pada rupiah. Yakni menguat 100 poin lebih atau dikisaran 13.470 per dolar menjelang sesi penutupan perdagangan. Penguatan kinerja mata uang beriringan dengan penguatan sjeumlah mata uang regional asia .

“Rupiah pada hari ini menjadi mata uang yang mengalami penguatan paling besar dibandingkan sejumlah mata uang di Asia. Pasar keuanagn kita secara keseluruhan mendapatkan dorongan positif dari aksi damai (2/12/2016),” tambahnya lagi.

Pada penutupan perdagangan hari ini. IHSG ditutup menguat 0.908% di level 5.245,96. Sementara itu, mata uang Rupiah di pasar spot ditutup menguat di harga 13.500 per US Dolar, dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di level 13.565 per US Dolar.

Ia juga mengklaim bahwa asing masih membukukan transaksi jual di pasar saham. “Hari ini asing membukukan transaksi jual bersih sebesar 275 milyar. Sentimen selanjutnya adalah pelaku pasar akan memantau perkembangan ekonomi terkini dari luar. Sejumlah perhatian masih terfokus kepada perkembangan terkini dari AS,” ungkapnya.

Tekanan-tekanan pada pasar keuangan kita masih akan terjadi hingga keputusan The FED di Desember terkait dengan besaran suku bunga acuannya. “Jadi ketidakpastian di pasar selanjutnya akan lebih banyak dimotori oleh sisi eksternal. Setidaknya hingga tahun baru mendatang,” tutup Benjamin terkait analisis pasar keuangan sore ini.