PADANGSIDIMPUAN - Terkait aksi super damai 212 pada Jumat (2/12/2016) besok di wilayah Kota Padangsidimpuan, direncanakan hanya diisi dengan kegiatan zikir akbar. Bahkan, mahasiswa juga dipastikan tidak akan turun ke jalan untuk melakukan aksi dan orasi. Humas pengawal barisan ulama dan santri Tapsel-Psp, Ustadz M Idris gelar Tuan Jalobi menerangkan, akan ada seribuan massa yang terdiri dari ulama, tuan guru dan santri yang berasal dari pesantren dan wilayah Tapsel-Psp. Namun, terangnya, aksi kali ini dipastikan lebih damai dan kondusif, sebab mereka hanya akan melakukan kegiatan sholat berjamaah dan zikir bersama.

"Untuk tempat dan waktu belum dapat kita pastikan, namun kita akan turun dengan massa yang berasal dari kalangan ulama, tuan guru, para santri dari sejumlah pesantren dan wilayah yang di di Tapsel serta Padangsidimpuan," terangnya.

Sementara itu, dari kelompok lembaga mahasiswa juga diketahui tidak akan turun ke jalan dan melakukan orasi seperti aksi sebelumnya. Hal itu berdasarkan kesepakatan bersama hasil rapat kordinasi forum Mahasiswa, Pelajar dan Pemuda Padangsidimpuan (MP3) yang dilakukan di sekretariat PMII Psp-Tapsel Jalan Baru Psp Batunadua, Kota Psp. Rapat kordinasi yang diikuti 6 pengurus dari masing-masing lembaga itu menyatakan tidak melakukan aksi.

"Hasil keputusan rapat, kami Forum MP3 yang terdiri dari 18 lembaga mahasiswa, pelajar dan pemuda Padangsidimpuan tidak turun untuk melakukan aksi dan orasi besok, Jumat (2/12/2016)," ungkap Ketua IPNU (Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama) Psp Rahmad Kurniawan.

Namun, terang Rahmad, mereka akan menyikapinya dengan menyatakan pernyatan sikap. Adapun wacana pernyataan sikap yang akan dilontarkan nantinya, pertama mereka tetap meminta kepada aparat penegak hukum untuk transparan, tegas dan adil memproses kasus penistaan alquran yang dilakukan Ahok dan sudah berstatus tersangka. Kedua, meminta kepada seluruh masyarakat di wilayah Tabagsel agar tetap menjaga kerukunan antar umat beragama yang sudah ada.

"Dan yang ketiga, kami mendesak dan akan terus mengawal pemerintah dan pihak legislatit untuk secepatnya membuat peraturan daerah (Perda) mengenai penyakit masyarakat. Dan kami harapkan, Perda tersebut dapat terwujud demi kebaikan dan kepentingan masyarakat," sebutnya yang juga dihadiri oleh masing-masing ketua dari lembaga mahasiswa lainnya seperti HMI, IMM, PMII, Imman dan Himmah.