MEDAN- Di kalangan masyarakat Melayu, bolu kamboja ini bukan suatu yang baru. Dulu kala khususnya saat kerajaan Deli masih berkuasa, kue berbentuk kelopak kamboja ini sering hadir di acara kebesaran masyarakat Melayu. Kini, Barkah, pemilik Usha Bolu Kamboja Barkah yang berada di Jalan Ibrahim Umar/Gang Sado Medan menjadikannya sebagai usaha dan kue buatannya pun digemari banyak pihak. Setidaknya perharinya Barkah memproduksi 300-an loyang kue, yang terdiri dari  bolu kamboja dan bika ubi. "Ini benar-benar khas Melayu mbak, masih orijinal,"ucapnya. Selain menjual di tempat, Barkah juga bekerja sama dengan beberapa hotel untuk memasarkan kue buatannya.

Bolu kamboja dan bika ubi buatan Barkah mendapat respon yang positif bagi pelanggan. Kue nya sering diorder untuk dijadikan cemilan rumah tangga, pesanan untuk acara dan yang paling banyak adalah sebagai oleh oleh.

Pernah suatu hari ia diajak kerja sama oleh warga yang tinggal di Dubai untuk mengedarkan bolu kamboja di negara minyak tersebut. Tapi karena jauhnya lokasi dengan pertimbangan mutu produk sampai di  tempat,  Barkah tidak menyetujuinya.

"Saya minta ampun, belum berani. Karena bukan penjualan itu saja yang perlu kita pikirkan. Kendala dan berbagai hal lainnya juga perlu kita pertimbangkan,"ungkapnya.