MEDAN- Jika Anda pelanggan berat atau pernah bersantap di restoran Wong Solo Medan, baik yang berada di Jalan Gajah Mada, maupun Polonia  pasti tidak asing dengan yang namanya tumis kangkung. Hmm, mengenangnya saja sudah terbayang lezatnya. Tumis kangkung bewarna hijau muda dengan taburan ebi dan teri kering menebarkan aroma dan cita rasa nan gurih, ditambah lagi sentuhan belacannya. Wow!  Dan pasti Anda bertanya, mengapa kita tidak bisa meniru cita rasanya ya? Hmm, ada lho rahasianya. Perusahaan Ayam Bakar Wong Solo memang berjuang keras untuk urusan kangkung ini. "Kita tidak mengambil kangkung sembarangan. Kita gunakan jenis kangkung belerang yang tumbuh di kawasan air belerang. Di wilayah Berastagi,"ungkap Sugiri, General Manager Ayam Bakar Wong Solo kepada Gosumut beberapa waktu lalu.

Sugiri berkisah, asal muasal hadirnya tumis kangkung belerang ini di restoran yang melejit berkat ayam bakar dan ayam penyet ini  adalah gara-gara sang owner, Puspo Wardhoyo plesiran ke wilayah Sidebuk-debuk, ke lokasi pemandian air panas. Ia terpesona melihat kangkung yang tumbuh subur di persawahan masyarakat yang dialiri air hangat yang turun dari gunung berapi. "Saat ini bapak langsung minta dimasakkan. Kita nikmati bersama-sama. Ternyata sungguh beda dan enak,"kenang Sugiri.

Bedanya adalah, kangkung belerang yang bewarna hijau segar itu tetap rapuh atau kruncy ketika ditumis. ia tidak meninggalkan kuah yang menghitam seperti halnya kangkung umumnya. dan yang paling penting adalah rasanya. Gurih, segar. "Kita berpikir, pasti kangkung ini juga sehat. Belerangnya saja bisa menyembuhkan berbagai penyakit, apalagi tumbuhan seperti kangkung yang bisa beradaptasi dengan air panas,"ucapnya.

Sejak itu, belasan tahun silam restoran Wong Solo yang dibangun sejak tahun 1999 itu menggantikan kangkung biasa menjadi kangkung belerang. Pihaknya pun membentuk kelompok tani di wilayah Sidebuk-debuk untuk mengembangkan kangkung belerang. "Mungkin ada banyak ladang kangkung di sana. tapi kangkung yang kami ambil adalah yang paling dekat dengan sumber air belerang,"ucap Sugiri tentang kangkung yang dipercayai kaya zat besi dan sumber vitamin A ini.

Sambutan pelanggan terhadap tumis kangkung ini pun sangat tinggi. Setidaknya dalam perhari di tiap outlet Wong Solo bisa menjual tumis kangkung hingga 200 hingga 500  porsi perhari.