JAKARTA - Tingginya pangsa bisnis e-commerce yang berjalan di Indonesia, membuat pemerintah memasang target transaksi ekonomi digital tersebut mencapai sebesar 130 miliar dollar AS. Capaian itu dapat tercapai jika e-commerce memiliki inovasi tersendiri.

Tentunya hal tersebut menjadi tantangan bagi Toko Online Korpri. Menurut Direktur Komunikasi Marketing PT Global Oase Indonesia (Go Indonesia) Boyke Yanuar, pihaknya terus siap menghadapi tantangan itu dengan mengembangkan inovasi bagi toko online organisasi terbesar para abdi negara tersebut.

"Tentu kita kembangkan inovasi yang berkelanjutan. Lewat sebuah analisa perilaku yang terus menerus kita telah siapkan berbagai inovasi teknologi, retail, dan marketing," kata Boyke.

Toko Online Korpri tidak sekadar memindahkan toko offline ke toko online. Melainkan, ada hal baru yang diciptakan dalam perkembangan dunia e-commerce.

Dikatakan Boyke, dengan seluruh inovasi yang dikembangkan saat ini, Toko Online Korpri akan menjadi sebuah e-commerce yang mampu menjawab seluruh tantangan masa depan.

Boyke menambahkan, meski tergolong pemain baru dalam bidang e-commerce, Toko Online Korpri memiliki kelebihan yang berbeda dari toko online yang ada saat ini.

"Kelebihannya tentu karena ini sebuah e-commerce yang fokus hanya melayani PNS sudah menjadi pembeda tersendiri," ungkapnya.

Selain itu, lanjutnya, 4,5 juta pelanggan sudah menanti untuk dimanjakan dengan berbagai keuntungan yang Toko Online Korpri berikan. Keuntungan yang dimaksud Boyke, mampu meningkatkan kesejahteraan para anggota Korpri.

"Apalagi kami telah lakukan survei khusus yang memberikan gambaran bagaimana kebiasaan dan kebutuhan PNS ketika berbelanja Online," tuturnya.

Diungkapkannya, layanan yang diberikan sangat beragam. Mulai dari fasilitas belanja berbagai kebutuhan harian, bulanan atau konsumtif. Berbeda dengan banyak e-commerce lainnya, lanjut Boyke, aplikasi toko online ini memberikan setiap pembelanjaan akan mendapatkan point rewards yang memiliki multi manfaat.

"Point rewards tersebut diberikan untuk individu. Tak hanya berbelanja saja jadinya. Anggota Korpri juga kesempatan mendapatkan hadiah, promo, voucher dan lain-lain," ucapnya penuh semangat.

Cukup dengan memasukkan user name dan Nomor Induk Kepegawaian (NIK) saja, maka anggota Korpri sudah bisa langsung berbelanja hemat. Berbicara produk di toko online ini, anggota Korpri tak perlu khawatir dengan kualitas maupun pelbagai macam produk yang dijual. Mulai dari barang elektronik, gadget, fashion hingga sembako ada di Toko Online Korpri. Bahkan penambahan produk akan terus berkembang sesuai permintaan pasar.

Seperti diketahui, di usianya yang ke-45 tahun, Korpri akan memiliki start up e-commerce atau toko online bagi para anggotanya. Dewan Pengurus Korpri Nasional (DPKN) telah menggandeng PT Go Indonesia untuk membangun sistem aplikasi Toko Online Korpri yang nantinya dapat dimanfaatkan anggota Korpri di Indonesia.

"Kerja sama sudah ditandatangi pada 17 Agustus 2016 lalu. Kini kita terus menguji coba keandalan sistem aplikasi Toko Online Korpri tersebut,” kata Ketua DPKN Zudan Arif Fakrulloh.

Pihaknya berharap, dengan adanya toko online ini mampu melayani secara lengkap anggota, meningkatkan literasi belanja online. Sekaligus menghidupkan koperasi-koperasi dan terutama kesejahteraan para anggota Korpri.

Sementara itu, Zudan Arif Fakrulloh juga mengajak pelaku UKM di seluruh Indonesia agar berjualan melalui Toko Online Korpri ini. "Pengusaha UKM tidak perlu sewa kios di pasar, tidak perlu bayar listrik, tidak perlu bayar tenaga pemasaran. Biar Toko Online Korpri yang memasarkan seperti Anda membuka situs toko online yang sudah ada. Kalau mau beli tiket, beli saja di Toko Online Korpri. Beli mobil atau motor hingga beli beras di Toko Online Korpri. Sementara kebutuhan harian belinya di KorpriMart terdekat," ujar Zudan.

Rencananya, Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan meluncurkan Toko Online Korpri pada tanggal 29 November 2016, yang bertepatan dengan HUT Korpri ke 45 di Jakarta. Zudan menjelaskan, toko online Korpri merupakan pasar dunia maya milik "Korps Batik Biru" sebagai wujud nyata membangun kemandirian selain menghadirkan Korpri Mart.

"Sejauh ini persiapannya sudah ada 70 ribu lebih orang yang sudah mendaftar dan siap menjual produk mereka," kata Zudan yang juga Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Gorontalo.

Menurut Zudan yang juga Dirjen Kependudukan dan Pecatatan Sipil Kemendagri itu, tim IT dari pengelola aplikasi terus menyempurnakan aplikasi tersebut, dan terkait dengan sistem pembayaran atau payment gateway pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan pihak perbankan.

Ia mengakui dari hasil kajiannya sebagai pengurus Korpri yang pada bulan Februari 2017 genap satu tahun, menilai seharusnya Korpri bisa membuat unit usaha apapun, mengingat pengurusnya pejabat semua. "Pengurusnya semua punya kekuasaan, sehingga kalau sampai unit usaha Korpri tidak berkembang berarti kesalahannya ada pada pengurus itu sendiri," jelasnya.

Pihaknya optimis, semua unit usaha Korpri di antaranya Korpi Mart, Toko Online Korpri, Poliklinik Korpri, Apotik Korpri, dan Umrah Bareng Korpri bisa berjalan dengan mulus demi kesejahteraan anggota. (*/dnl)