JAKARTA - Berbicara dalam Indonesia Economic Outlook 2017 di IDX, Rabu (23/11), Menteri Keuangan Sri Mulyani menargetkan pertumbuhan ekonomi 2017 sebesar 5,1%. Menurut Sri Mulyani, Indonesia tumbuh dengan keseimbangan yang baik karena bisa tumbuh dikisaran 5% dengan angka defisit anggaran tidak pernah lebih dari 3%.

Sementara, pertumbuhan ekonomi di kuartal 3 masih didorong oleh konsumsi dan investasi. Rata-rata pertumbuhan PDB 2006-2015 sebesar 5,7%. Tantangan ekonomi dari eksternal di 2017, antara lain; kebijakan ekonomi Trump, Brexit, perlambatan ekonomi China, dan Geopolitik dunia.

Anggota Komisi XI DPR RI Donny Imam Priambodo, mengatakan bahwa inti dari semua itu adalah 2 poin, Investasi dan Export. Menurut Donny, dari sisi investasi saja, jika dilakukan besar-besaran, maka dampaknya akan luas.

"Misalnya pengangguran bisa turun karena banyak yang mendapatkan pekerjaan apalagi proyek proyek padat karya, kegiatan industri meningkat, kegiatan jual beli meningkat, kegiatan ekonomi lainnya meningkat, dan otomatis pendapatan rakyat meningkat. Dari situ akan diperoleh pendapatan pajak," kata Donny di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (24/11).

Hal yang sama juga di sektor ekspor, yang menurut Donny dampaknya kurang lebih sama. Oleh karena itu, politisi NasDem itu meminta pemerintah harus fokus dan berinovasi dalam hal tersebut, think out of the box. Tentunya hal lainnya nanti akan otomatis menyusul dengan sendirinya. Kalau investasi dari dalam negeri atau luar negeri turun, dan kegiatan export turun, bisa dipastikan pertumbuhan ekonomi akan sulit untuk tercapai.

"Sekali lagi, pemerintah harus fokus dan melakukan inovasi pada bidang investasi dan ekspor demi tercapainya peningkatan kesejahteraan rakyat sebagaimana visi Nawacita Presiden Jokowi," tukasnya. (rls)