MEDAN- Wali Kota Medan, Drs H T Dzulmi Eldin S MSi membuka International Conference Sosial and Political Development  (ICOSOP) di Grand Aston Hotel, Senin (21/11). Event hasil kerjasama simbiosis mutualisme antara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU) dan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Pemko Medan ini, diharapkan berjalan lancar sehingga menghasilkan sesuatu yang bermakna bagi kemajuan perkembangan ilmu sosial dan politik di tanah air. Menurut Wali Kota, peran ilmu sosial dan ilmu politik (ISIP) kian mewarnai berbagai sendi kehidupan di Indonesia. ISIP mampu bersanding dengan berbagai ilmu eksakta untuk menciptakan kehidupan berbangsan dan bernegara yang kian berkualitas. Ilmu non eksakta kini tidak dipandang sebelah mata lagi.

Dikatakan Wali Kota, kini makin banyak penelitian lintas disiplin ilmu dilaksanakan. Dengan kolaborasi baru ini akan didapatkan hasil yang maksimal untuk membangun Indonesia. “Pembangunan yang berbasis hasil penelitian tentunya akan membuahkan hasil yang jauh lebih baik menuju Indonesia yang lebih besaing di era global,” kata Wali Kota.

Selanjutnya Wali Kota memaparkan, bukan rahasia umum  lagi bahwa kualitas SDM bangsa ini masih belum mampu bersaing di tingkat global. Berdasarkan data dari United Nations Development Program (UNDP), indeks pembangunan manusia Indonesia tahun 2015 adalah 110 dari 187 negara dengan nilai indeks 0,684. Angka ini masih jauh di bawah negara ASEAN aseperti Singapura, Malaysia dan Thailand.

Meski demikian tegas Wali Kota, jika prediksi menjadi kenyataan, maka bersiaplah karena Indonesia diprediksi akan menjadi posisi 5 besar kekuatan dunia tahun 20130. “Potensi ini hanya akan sekedar menjadi potensi jika kita lalai membina generasi muda bangsa kita,” ungkapnya.

Untuk itu bilang Wali Kota, generasi muda harus ditempa dengan keahlian dan kemampuan yang dibutuhkan, seperti kemampuan digital, kemampuan menganalisis secara kritis, kemampuan multi- tasking, berpikir kreatif, ilmu logika, membina jejaring kerjasama dan tentunya kemampuan bahasa yang mumpuni.

Idealnya, lanjutnya, generasi muda harus mampu melestarikan bahasa daerah, mempelajari bahasa asing namun tetap menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa  yang mempersatukan. Namun Wali Kota berpesan, jangan lupa bahwa nilai-nilai luhur budaya bangsa  jangan sampai pernah ditinggalkan.

“Dalam era global village ini, budaya bangsa yang kokoh akan mampu menjadi benteng pertahanan menghadapi aserbuan budaya yang datang dari luar,” tegasnya.

ICOSOP 2016 ini diikuti 135 peserta presenter maupun partisipan dengan menghadirkan Prof Dr Muhmmad Syukri Salleh (University Sains Malaysia), Prof Dr james K Cam,pbell (Deakin University Australia) dan Prof dr Vedi R Hadiz (The University of Melbourne) sebagai nara sumber.               

Dekan FISI USU, Dr Muryanto Amin MSi menjelaskan, ICOSOP 2016 ini digelar untuk memberikan solusi yang konstruktif bagi pemerintah dan rakyat. Untuk itu ada 9 topik yang dibahas dalam konfrensi ini yakni government business and civil society, local wisdom (culture and law), public policy and administration, ethic and law in social media, political party (parliament and general election), global competition and ethic, character building and education dan gender and women movement.

“Melalui konfrensi ini diharapkan dapat mengurai masalah yang bervariasi dan semua harus peduli. Untuk itu acara seperti ini akan terus digelar setiap tahun agar terus memberikan kontribusi positif, baik untuk akedemisi maupun yang lainnya,” ungkap Muryanto.