JAKARTA - Isu pergantian Ketua DPR dari Ade Komarudin yang akan diambil alih oleh Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto, tiba-tiba muncul kepermukaan.

Isu tersebut menjadi viral di media sosial baik facebook, twitter maupun Whatsapp. Bahkan di group-group Whatsapp para jurnalis Ibukota, khususnya yang biasa meliput di Gedung DPR/MPR tiba-tiba gaduh, Senin (21/11/2016) malam.

Beberapa wartawan termasuk GoRiau.com (GoNews Group) juga mencoba mengklarifikasi baik ke Akom dan Setya Novanto. Namun hingga berita ini diposting, keduanya belum bersedia memberikan keterangan.

Sementara itu, anggota DPR kelahiran Aceh dari fraksi Nasdem Taufiqulhadi mengatakan, dirinya belum percaya dengan isu tersebut.

"Ya kalo menurut saya, apa yang sedang jadi pemimpin DPR sekarang ini sudah baik. Kepemimpinan pak Ade sudah bagus, jadi kita tidak perlu lagi meributkannya," ujarnya.

Apalagi kata dia, Ade Komarudin juga dinilai sangat bagus selama menjalankan tugas-tugasnya, jadi kata dia, tidak perlu ada yang merecoki persoalan-persoalan tersebut. "Walaupun itu persoalan dalam tubuh sebuah fraksi. Tapi itu adalah menyangkut hajat semua anggota DPR lho," tegasnya.

Karena itu kata dia, walaupun bagian dari tubuh fraksi Golkar, namun soal pergantian itu tetap menjadi perhatian semua fraksi yang lain. "Dampaknya juga terhadap sebuah lembaga yaitu DPR. Masyarakat telah menerima. Segampang apapun proses yang terjadi itu akan punya dampak terhadap DPR. Jadi kalau misalnya pimpinannya keluar masuk, nanti dampaknya tidak baik juga di mata masyarakat. Ya seperti ini saja sudah cukup lah," paparnya.

Ketika ditanya apakah nantinya bakal ada penolakan masyarakat, mengingat Setya Novanto pernah tersangkut masalah kasus "papa minta saham", dirinya menjawab "pasti".

"Masyarakat pastinya masih mengingat hal itu, karena itulah kita tak perlu lagi membangkitkan kembali seauatu yang masyarakat sudah bisa terima. Jangan membuka luka lama, ibaratnya begitulah," pungkasnya. ***