PEKANBARU - Kedahsyatan ombak Bono di Sungai Kampar Pelalawan Riau, memang sudah tidak diragukan lagi. Berbagai event dan promosi objek wisata langka ini juga sudah gencar dilakukan, bahkan sampai ke seluruh daratan eropa dan tayang di televisi luar negeri.

Bono juga sudah tercatat dalam event pemecahan Guiness Book of Records Bono baru-baru ini, April 2016 yang lalu, Bono kedatangan tamu yakni rombongan 10 peselancar tingkat dunia yang dipimpin Anton Nicholas.

Sebelumnya, Bono juga menjadi lokasi menantang bagi peselancar asal inggris dan Australia, bahkan pemecahan rekor dunia dilakukan oleh James Cutton dari Australia. Kedahsyatan gelombang Bono memang sudah menjadi trending bagi para pencinta selancar tingkat dunia.

Lalu bagaiaman sebenarnya kondisi menuju Teluk Meranti dimana Bono berada? Berikut penjelasan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Riau, Fahmizal Usman kepada GoRiau.com, (GoNews Group) usai memimpin langsung rombongan 80 mobil adventur yang dilaksanakan kemarin Rabu-Kamis kemarin.

"Kondisi infratuktur jalan, khususnya menuju kawasan Bono, sebelumnya memang rusak parah, namun saat ini hanya tinggal sekitar 38 KM yang masih sirtu, tahun 2017 direncanakan bakal ada pengaspalan dengan mengunakan anggaran APBN," ujarnya.

Jika ada anggapan bahwa Pemerintah Provinsi Riau tidak berupaya melakukan promosi, menurut Fahmizal sangat tidak benar. Bahkan pihaknya juga sudah melaunching secara khusus dengan Kementerian pariwisata dalam paket iven nasional pada saat acara "Riau Menyapa Dunia"

"Kemarin saja ya, saat kita melakukan touring dengan beberapa komunitas mobil, ada dua bule dari Prancis dan Australia yang datang, bahkan juga terlihat ada pesawat jenis capung yang mondar mandir diatas Bono, kalau bukan dari informasi atau promosi, mereka taunya dari mana," tanya Fahmizal.

Dalam lawatannya ke Bono dalam rangka meramaikan acara Bono Jazz Festival 2016, rombongan juga sangat antusias, hanya saja memang ombak Bono tidak setiap waktu terlihat besar. "Karena ombak ini bukan seperti pantai kebanyakan, ombak ini justru akan terlihat besar, antara April-November," ujarnya.

Dalam acara touring kemarin, pihaknya juga memanfaatkannya dengan berdiskusi sesama anggota komunitas, mendegar saran-saran serta langkah promosi lanjutan.

"Intinya acara ini sukses, harapan kita semakin banyak para wisatawan luar negeri khususnya bagi peminat surving yang hadir ke Bono," pungkasnya. (*/dnl)