MEDAN- Anak merupakan amanah yang dianugerahkan Allah SWT kepada orang tua. Oleh karena itu harus disyukuri dan dididik sesuai dengan fitrah, yaitu beragama dan bertauhid kepada Allah. Orang tua sebagai pendidik pertama dan utama berkewajiban dan bertanggung jawab mengasuh, membimbing dan mendidik anaknya hingga dewasa. Hal ini disampaikan oleh Psikolog Nurussakinah Daulay. Menurutnya, anak dilahirkan dalam kondisi yang suci dan senantiasa memerlukan bantuan dan bimbingan dari orang yang dekat dengannya, yakni orang tua.

“Potensi yang dibawa anak sejak lahir harus senantiasa mendapat perhatian dan bimbingan secara kontinu (terus menerus) oleh kedua orangtua,” tegas Nurussakinah.

Selanjutnya perhatian di mulai dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Pembinaan dan pendidikan yang harus ditanamkan kepada anak adalah melalui pembinaan atau contoh teladan dari orang tua dan anggota keluarga lainnya yang dekat dengan anak.

“Untuk membina agar memiliki akhlak yang terpuji, orang tua memiliki peran yang sangat penting,” katanya.

Dengan pemahaman tentang akhlak yang terpuji, diupayakan anak dapat mengaplikasikannya  ketika bergaul di lingkungan sekolah dan masyarakat. Ditambah lagi pada zaman era globalisasi sekarang ini, banyak faktor yang dapat menyebabkan anak memiliki akhlak yang kurang terpuji, salah satu diantaranya adalah dampak negatif dari pergaulan dengan teman-teman.

“Orangtua harus mengetahui teman-teman dari anaknya, apakah teman-temannya baik akhlak dan kepribadiannya atau tidak,” tegasnya.

Kemudian anak mempunyai tingkah laku atau akhlak karena adanya pengaruh langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu salah satu faktor yang memengaruhi akhlak anak yaitu faktor keturunan/keluarga. “Faktor keluarga merupakan yang utama bagi pembentukan akhlak anak,” tambahnya lagi.

Oleh karena itu peran orang tua sangat mempengaruhi watak dan karakter anak-anaknya. Pepatah mengatakan guru kencing berdiri murid kencing berlari, “Yang dilakukan oleh orang tua, biasanya si anak mengikutinya,” ungkapnya.