JAKARTA - Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi membantah adanya anggota kelompok 85 (K-85) yang menarik dukungan terhadap pencalonan dirinya sebagai Ketua Umum PSSI dalam Kongres PSSI di Jakarta, 10 Nopember 2016. Sebaliknya, dia makin optimis bisa terpilih dalam kongres PSSI yang akan dihadiri 107 pemilik suara (voters).

Baca Juga: Imam Nahrawi Nyalon Ketua PSSI, Bola Indonesia Bisa Hancur Lebur

"Tak ada anggota K-85 yang menarik dukungan. Malahan, dukungan terhadap saya semakin bertambah. Tadinya, saya didukung 85 pemilik suara (voters) yang tergabung dalam K-85, kemudian meningkat 92 voters dan sekarang sudah menjadi 96 voters. Saya yakin bisa terpilih untuk memimpin PSSI," kata Edy Rahmayadi dalam acara tatap muka Pangkostrad dengan wartawan di lapangan tembak Divif-1 Kostrad Cilodong Depok, Jawa Barat, Jumat (28/10/2016).

Baca Juga: Forum Sumatera Dukung Eddy Rachmayadi

Semula Kongres PSSI yang agenda utamanya pemilihan ketua dan pengurus eksekutif komite periode 2016-2020 diputuskan di Makassar, 17 Oktober lalu. Namun, Menpora Imam Nahrawi meminta Kongres PSSI digelar di Yogyakarta. Terakhir, Kongres PSSI disetujui Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) di Jakarta, 10 November 2016.

Eddy Rumpoko ingin Kembalikan Kejayaan Sepakbola Indonesia, Ini Infonya

"Tak ada masalah dengan pemindahan tempat. Itu kan ada statutanya," katanya. Mengenai masalah PSSI tidak memiliki anggaran pelaksanaan Kongres, Edy menyatakan masalah dana merupakan tugas PSSI. "Itu kan masalah PSSI," katanya.

Menurut Edy, program utamanya jika mendapat kepercayaan memimpin PSSI adalah membenahi organisasi srpakbola Tanah Air. "Saya akan pulihkan dulu nama organisasi PSSI yang sempat kena sanksi FIFA," katanya.

Baca Juga: Siap Menjadi Ketua PSSI, Moeldoko Janjikan Perubahan

Untuk meningkatkan prestasi sepakbola, Edy akan fokus untuk prmbinaan usia dini. "Prestasi sepakbola itu tidak bisa secara instan. Jadi, saya akan fokus dengan pembinaan usia dini dan melakukan talents scouting untuk menjaring pemain berkualitas," ujarnya.

Potensi pemain sepakbola Indonesia cukup besar. Kalau saja fokus pembinaan usia dini dan melakukan talents couting dimulai tahun 2016, saya yakin Tim Garuda bisa mengepakkan sayap di Olimpiade 2024 dan dunia internasional," katanya. ***