TELUKKUANTAN - Dn, seorang perempuan honorer di Dinas Pendidikan (Disdik) Kuantan Singingi (Kuansing), Riau mengalami luka robek di bagian kepala. Luka itu ia peroleh setelah melompat dari sepeda motor berkecepatan tinggi yang dikendarai oleh DR, yang tak lain adalah suami Dn. Peristiwa itu terjadi pada 18 Oktober 2016, sekitar pukul 11.00 Wib. Awalnya, Dn sedang bekerja di Kantor Disdik Kuansing. Tiba-tiba, DR datang dan langsung menghardik Dn.

"Keluar kau," ujar DR dengan keras secara berulang-ulang. Karena dihardik dan malu dengan teman sekantor, Dn pun keluar ruangan. Ketika itu, DR langsung menarik tangan Dn dengan kuat.

"Lepasin, bang," ucap Dn.

"Ikut Aku, kalau tidak, Aku bunuh kau," ancam DR. Mendapat ancaman tersebut, Dn keluar kantor dan menuju tempat parkiran. Sedangkan DR mengikuti dari belakang. Sesampai di parkir, DR langsung mengajak Dn pergi menaiki sepeda motornya.

"Aku tak mau cerai, kalau cerai, harus cerai mati. Kalau kita tak mati bersama, Aku yang mati," ujar DR sembari menghidupkan motornya.

Setelah itu, pasangan yang sudah pisah rumah ini pergi meninggalkan Disdik Kuansing. Ketika itu, DR langsung tancap gas dengan kecepatan tinggi. Bahkan, ia mengendarai motor secara ugal-ugalan, zig-zag.

Merasa nyawanya terancam, Dn langsung melompat. Terbentur dengan aspal, kepala Dn berdarah. Melihat Dn tersungkur, DR berhenti dan menariknya kembali. Tapi, korban tidak berdaya. Beruntung, seorang teman Dn datang dan langsung membawa ke RSUD. Setelah itu, Dn melapor ke Polsek Kuantan Tengah.

Sementara itu, Kapolres Kuansing AKBP Dasuki Herlambang, SIk, MH melalui Kasubag Humas AKP G. Lumban Toruan, menyatakan DR sudah diperiksa.

"Sekitar pukul 20.00 Wib, DR datang ke Polsek Kuantan Tengah. Saat ini, anggota sedang mendalami kasus tersebut," ujar Lumban, Rabu (19/10/2016) pagi.***