MADINA - Korban kebakaran di Kelurahan Pasar Hilir Panyabungan menyampaikan keluhan mereka kepada penyidik Satuan Reserse Kriminal Polres Madina, Selasa (11/10/2016). Mereka mengaku sudah sering mengingatkan Safaruddin Lubis (pemilik pangkalan minyak,red) mengenai usahanya yang tidak punya gudang yang berada dekat pemukiman warga.

“Kami sudah beberapa kali menyampaikan sama dia pak, menegurnya juga sudah, tapi usaha pangkalan minyak itu tetap jalan, padahal sama sekali tidak ada gudangnya, drum minyak itu berjejer di halaman rumahnya,” sebut Kuri, salah seorang korban diamini korban yang lain di hadapan penyidik yang dikomandoi KBO Reskrim Ipda Masfan Naibaho.

Kuri mengatakan, usaha pangkalan minyak milik Safaruddin tersebut sudah cukup lama berjalan, dan selama itu juga masyarakat merasa tidak nyaman dan khawatir sewaktu-waktu terjadi kebakaran.

“Kalau tidak salah sejak subsidi ditarik pemerintah atau sekitar lima tahun yang lewat, dan apa yang ditakutkan masyarakat tersebut akhirnya jadi kenyataan, semuanya sudah habis tak ada yang tersisa,” ungkap mereka kesal dan kecewa.

Korban lainnya juga mengaku saat ini mereka tidak punya tempat tinggal dan sementara mereka menumpang di rumah family atau kerabat deka lainnya. “Ada yang menumpang di rumah warga disini, ada yang di rumah familinya,” sebut korban.

Mereka berharap, peristiwa kebakaran tersebut agar diproses sebagaimana ketentuan yang ada. “Harapan kita diproses lah, supaya tidak ada kejadian seperti ini di belakang hari, karena sampai sekarang kami masih trauma atas kejadian itu,” keluh para korban yang sebagian kehilangan harta benda dan tempat tinggalnya.

Sebelumnya, Diduga kuat akibat terbakarnya salah satu rumah yang menyimpan bahan bakar minyak (BBM), berimbas kepada belasan rumah lainnya. Sedikitnya diperkirakan sebanyak 17 rumah hangus terbakar di Kelurahan Pasar Hilir, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Senin (26/9/2016) pagi.

Ketua RT Kelurahan Pasar Hilir, Iskandar Nasution kepada wartawan menceritakan, mulanya kejadian kebakaran diperkirakan terjadi pada Senin (26/9/201/) sekitar pukul 06.00 WIB dari pangkalan minyak milik Saparuddin Lubis. Dan berhasil dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran.

"Namun entah bagaimana, beberapa jam kemudian, api rupanya menjalar ke rumah yang ada disekitar dan tidak dapat dipadamkan lagi, karena begitu cepat dan membesar," jelasnya.

Ia mengaku, api begitu cepat membesar akibat tumpahan minyak yang berasal dari pangkalan lalu merembes ke selokan parit dan merambat ke rumah lainnya ditambah tiupan angin yang kencang.

"Warga bersama petugas pemadam kebakaran suda berjuang sekuat tenaga, namun api sulit untuk dipadamkan. Pasalnya, api yang kelihatan berasal dari selokan (Parit,red) dengan cepat menyambar rumah-rumah lainnya," terangnya dan mengaku ada belasan rumah yang terkena musibah nahas tersebut.