PADANG LAWAS - Direktur Rumah Sakit Umum (RSU) Permata Madina Sibuhuan dr Hasan Marzuki Hsb mengakui proses akreditasi sangat sulit, pasalnya prosesnya sendiri harus membentuk kelompok kerja (Pokja) dan butuh waktu yang panjang. RSU Permata Madina Sibuhuan yang mengacu kepada program khusus saat ini sudah mempersipkan 4 pokja, begitu 4 pokja itu berjalan maka ada tahapan monitoring lagi untuk menambah 2 pokja lagi ditahun depan.

“Segala kebutuhan untuk proses akreditasi yang disampaikan pihak Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) ke pihak RSU Permata Madina Sibuhuan sudah kita persiapkan,” kata Hasan Marzuki kepada GoSumut, Selasa (4/10/2016).

Namun sejauh ini Hasan belum bisa mengklaim sejauh mana kebutuhan yang sudah dipersiapkan, karena yang menjadi penentunya itu dari Tim KARS, pihaknya hanya sebatas mempersiapkan kebutuhan akreditasi saja.

Dijelaskan, tim KARS memberikan bimbingan akreditasi terkait dengan dokumen, fasilitas, dan SDM yang kurang, kemudian mereka (tim KARS, red) melalukan survey simulasi pra penilaian sejauh mana kesiapan pihak rumah sakit untuk diakreditasi.

“Setelah itu, maka tim KARS itu memberikan rekomendasi kepada KARS sendiri apakah RSU Permata Madina Sibuhuan sudah layak disurvey lagi, atau masih membutuhkan bimbingan lebih lanjut,” terangnya sembari menyatakan RSU Permata Madina Sibuhuan type kelas C.

Dipaparkannya, setelah pihak RSU Permata madina Sibuhuan mendapatkan bimbingan dari KARS, pihaknya sekarang sudah dalam tahap persiapan termasuk mempersiapkan alat medis, tim kesehatan, dan pembangunan gedung baru sudah kita persiapkan master planingnya.

Berdasarkan planning target kata Hasan, pihaknya optimis mendapatkan akreditasi di tahun 2017, karena akreditasi itu wajib kita miliki sebagai provider BPJS Kesehatan. Alhamdulillah pihaknya bersama RSU TNI Sidempuan terpilih dari BPJS sebagai perwakilan untuk menghadiri pertemuan manajemen rumah sakit nasional di Jakarta.