MEDAN - Ribuan buruh yang berunjuk rasa di Kantor Gubernur Sumatera Utara, Jalan Diponegoro, Medan sebelumnya diperkirakan diikuti oleh 2000 massa. Angka mencapai 2000 tersebut kemudian membuat pihak kepolisian berencana akan mensiagakan penembak jitu (sniper) untuk mengawasi jalannya unjuk rasa.
Diberitakan sebelumnya oleh GoSumut.com, aksi demo buruh hari ini yang ditaksir mencapai 2.000 orang, akan diawasi sniper  dari satu regu sniper Brimob Polda Sumut. Kapolrestabes Kota Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan, sebanyak 970 personel Polrestabes Kota Medan dibantu personel Polda Sumut akan disiapkan untuk mengamankan demo tersebut. Selain itu Kepolisian telah menyiapkan satu regu penembak jitu untuk mengawasi aksi buruh.

Mendengar hal itu, massa buruh yang berunjuk rasa mengungkapkan kekecewaannya kepada pihak kepolisian. Di depan personel kepolisian yang berjaga di gerbang kantor Gubernur Sumatera Utara, massa menuntut pihak kepolisian untuk menarik sniper jika memang benar telah disiagakan.

"Kami lihat di media, pihak kepolisian mensiagakan sniper. Dimana snipernya kalian sembunyikan, di atas gedung? Kami bukan teroris, tarik sniper itu jika memang ada," kata koordinator aksi, Willy Agus Utomo saat berorasi, Kamis (29/9/2016).

Willy menjelaskan bahwa buruh yang melakukan unjuk rasa tidak bertujuan untuk membuat kerusuhan, melainkan hanya untuk menyampaikan aspirasi dengan damai. "Kami di sini hanya untuk menyampaikan aspirasi kami dengan aman dan damai," jelasnya.