MEDAN-Ruang publik dan fasilitas publik adalah bagian dari pelayanan sebuah kota terhadap warganya. Salah satu fasilitas publik yang belakangan ini beralih fungsi di Kota Medan adalah trotoar jalan untuk pejalan kaki. Pantauan Go Sumut, Selasa (27/9/2016) trotoar untuk pejalan kaki di beberapa ruas jalan beralih fungsi menjadi tempat tumpukan tanah dan lumpur hasil galian perbaikan drainase. Seperti di Jalan Sudirman, Jalan S Parman, Jalan Sumatera, Jalan Wahidin serta ruas jalan lainnya dipenuhi lumpur dan tanah.

Perbaikan trotoar jalan di Jalan Diponegoro juga masih belum rampung, sudah ada sebulan lebih perbaikan trotoar jalan di Jalan Diponegoro dan melebar sampai ke Jalan Zainul Arifin, semen pembatas jalan masih diletakkan di badan jalan.

Menurut Winardi, salah seorang warga Kota Medan yang setiap hari melintasi Jalan Diponegoro serta jalan lainnya merasa terganggu. Perbaikan trotoar jalan terkesan dipaksakan dan penyelesaiannya juga berlarut-larut.

“Seharusnya, kalau hanya perbaikan trotoar dan pembatas jalan tak perlu sampai berbulan-bulan. Pihak yang bertanggungjawab dengan pengerjaan proyek ini harus tegas dengan pemenang tender proyeknya kenapa pengerjaan trotoar jalan dibiarkan begitu lama,” katanya.

Akibat perbaikan drainase di beberapa ruas jalan Kota Medan, trotoar yang seharusnya untuk pejalan kaki beralih fungsi untuk sementara waktu. Kalau pun proses pengerjaan perbaikan drainase sudah hampir rampung, lumpur dan tanah yang tersisa menjadi debu ketika cuaca panas terik.?