MEDAN - Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Bambang Widianto mengatakan, pemerintah akan menguji coba penyaluran beras untuk masyarakat miskin mulai Januari 2017 dengan sistem elektronik. Ini program pengganti raskin juga Program Keluarga Harapan (PKH).
"Setidaknya, akan ada 1,4 juta dari sekitar 15 juta keluarga penerima bantuan yang menerima penyaluran beras secara elektronik tersebut," kata Bambang dalam siaran pers yang diterima GoSumut, Senin (26/9/2016).

Mereka, tersebar di 44 kota besar di Indonesia, seperti; Medan, Jakarta Timur, Bogor dan Surakarta . Mereka akan menerima bantuan senilai Rp110 ribu per keluarga yang akan disalurkan melalui vouhcer.

"Uji coba dimulai Januari 2017, setelah Agustus kemarin, pemerintah melakukan pra ujicoba penyaluran beras untuk masyarakat miskin melalui sistem elektronik. Hasil uji coba bagus, walau belum siap 100%,” ujarnya.

Dengan perubahan bentuk penyaluran tersebut, nantinya masyarakat yang diberi bantuan bisa memiliki banyak pilihan untuk memanfaatkan bantuan yang diberikan pemerintah kepada mereka. 

Supaya masyarakat juga bisa memilih sembako di pasar dengan kualitas yang lebih baik, nutrisi yang lebih seimbang tidak hanya karbohidrat saja, protein juga.