JAKARTA - Pertandingan Silat Profesional atau Silat Bebas Indonesia pertama di Indonesia telah sukses di Padepokan Pencak Silat Indonesia TMII, Jakarta, Sabtu (24/9/2016). Kini, sebuah tonggak sejarah telah tercatat dalam perkembangan seni beladiri khas warisan budaya Indonesia yang dimiliki tiap suku bangsa di seluruh Indonesia.

"Sejarah inilah yang akan menentukan perkembangan dunia beladiri Profesional Indonesia. Makanya, kami akan terus berusaha menyajikan pertarungan terbaik pada seri berikutnya," kata Promotor Silat Bebas Indonesia, Muhammad Idris di Jakarta, Senin (26/9/2016).

Rencananya, Silat Bebas Indonesia akan digelar sebanyak 3 seri yang nantinya pada seri puncak akan didapatkan juara nasional pada tiap kategori berat dan ranking. Pada seri perdana yang menampilkan 22 petarung dari klub/camp Solo, Jakarta, Bandung, dan Garut, kata Idris, telah terlihat kemunculan beberapa petarung debutan (pemula) yang memiliki bakat dan kemampuan.

"Kami melihat ada beberapa petarung pemula potensial muncul. Dan, kami yakin jika mereka diasah secara benar akan berkembang menjadi petarung profesional yang punya kemampuan mengangkat nama pencak silat di kancah internasional," kata Idris.

Menurut Idris, pertarungan Silat Bebas yang menyajikan 9 partai Silat Bebas dan 2 Mix Martial Art (MMA) itu berlangsung dengan kecepatan tinggi dan kekuatan penuh. Hal ini bisa dilihat dari hasil 11 partai yang dimainkan dimana 8 partai berakhir dengan TKO/tap out dan 3 partai full round. Di kelas bantam, Angga Prayudha (Tarung Beksi Academy) dan Winardi (Garut Diamond) telah menunjukkan kualitasnya.

Keduanya memiliki semangat dan daya tahan yang baik. "Mereka saling serang pada posisi berdiri maupun ground," ujarnya.

Begitu juga saat Sulung Permadi (BSA Martial Art Center) berhadapan dengan Zacky (HAN Academy) di kelas Fly. Kedua petarung yang telah melakukan cross train ke beberapa jenis beladiri menampilkan spesialisasinya. Sulung terlihat lebih berbahaya pada posisi berdiri sementara Zacky lebih mengandalkan teknik-teknik ground dengan kuncian kaki.

Pertarungan dengan teknik dan daya rusak yang paling tinggi disajikan Gugun Gusman (BFC) dan Roy Tua (Sabertooth) yang berhadapan pada partai MMA kelas Bantam. Kedua petarung yang sangat berpengalaman di dunia beladiri profesional, kata Idris, bisa dijadikan contoh bagi seluruh petarung yang bertanding terutama para pemula bahwa pertarungan di dalam dunia profesional adalah sangat tidak mudah, dan bisa menjadi sangat menyakitkan.

Pertarungan keras lainnya terjadi pada partai Silat Profesional yang mempertemukan Adhy Nugroho (Garuda Martial Arts) dengan Merke Kaune (Ksatria Petarung) di kelas Bantam. Adhy yang unggul teknik dipaksa bertarung secara keras selama 3 ronde oleh Merke yang memiliki semangat dan kemauan yang keras.

Target utama Silat Bebas Indonesia adalah menghasilkan pesilat profesional Indonesia dalam jumlah yang signifikan untuk bisa dikenal dalam industri beladiri profesional, meningkatkan kualitas dan membangun mental juara para pesilat untuk bisa berjaya di event internasional.

Diharapkan Silat Bebas Indonesia mampu membawa Silat pada sebuah level berikutnya dalam kompetisi Internasional, sehingga menarik minat para pesilat di seluruh Indonesia.

"Dengan naiknya Silat ke level yang lebih global, maka secara langsung akan meningkatkan harkat dan martabat bangsa dan negara Indonesia di dunia Internasional," katanya.

Sebagai tujuan jangka panjang adalah membuat olah raga beladiri silat pro menjadi tuan rumah di negara sendiri dan bisa semakin menarik minat penggiat-penggiat beladiri dari seluruh penjuru dunia untuk mempelajari silat.

"Di event Silat Bebas Indonesia pertama ini, seluruh peserta masih berada di dalam posisi mencari bentuk teknik dan kemampuan terbaiknya. Ke depan, kami yakin kualitas seluruh acara terutama dari sisi pertarungan dan kualitas petarung akan semakin bertambah. Sebab, mereka akan kembali ke gym masing-masing untuk mendalami teknik terbaik perguruannya yang bisa diterapkan pada pertandingan selanjutnya," tambah Idris.

Pada pertandingan perdana ini, Silat Bebas Indonesia dihadiri mantan Ketua Umum PB IPSI dan mantan Presiden Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa (Persilat) yang dinobatkan sebagai bapak pesilat dunia, Eddie Nalapraya, Nachrowi selaku Ketua Harian PB IPSI dan Direktur Utama TV One yang juga Ketua Umum KOBI, Ardie Bakrie.

FBPro Indonesia secara berkala akan melakukan seleksi untuk menjaring atlet dan bakat-bakat baru yang akan dipertandingkan pada event Silat Bebas Indonesia. Seleksi juga terbuka bagi atlet-atlet yang sudah mempunyai pengalaman atau prestasi baik pada kejuaraan amatir maupun profesional.

Hasil Lengkap Silat Bebas Indonesia Seri I : Kelas Welter - Billy (IndoGym) vs Panji Adimas Pratama (Ksatria Petarung)- Billy menang TKO

Kelas Middle : Stembri Kumakaw (Garuda Martial Arts) vs Reant Febriza Rainir (Tiger Shark) - Reant Febriza menang Tap out Kelas Welter : Wicaksono (Sabertooth Warrior) vs Mahar Zen (Tiger Shark), Wicaksono menang Tap out Kelas Bantam : Angga Prayuda (Tarung Beksi Academy) vs Winardi (Garut Diamond), Winardi menang Tap out Kelas Fly : Sulung Permadi (BSA Martial Arts ) vs Zacky (HAN Academy), Sulung Permadi menang TKO

Kelas Bantam : Tedi Turnawan (Bandung Fighting Club) vs Egi Rozten (IndoGym) - Tedi Turnawan menang Tap Out

Kelas Fly : Yunas Permana (Garut Diamond) vs Ali Abbas Maula (Mercu Buana Merpati Corps) - Yunas Permana menang TKO

Kelas Fly : Stelon Tidas (BSA Martial Arts) vs Zack Pasaribu (Synergy Warrior), Zack Pasaribu menang angka

Kelas Welter : Sarif Saefudin (Garut Diamond) vs Fernando Wowor (Ksatria Petarung) Sarif Sarifudin menang Tap Out

Kelas Bantam : Gugun Gusman (Bandung Fighting Club) vs Roy Tua (Sabertooth Warrior) - Gugun Gusman menang angka

Kelas Bantam : Adhy Nugroho (Garuda Martial Arts) vs Merke Kaune (Ksatria Petarung) Adhy Nugroho menang angka. ***