SAMOSIR - Kondisi air Danau Toba yang setiap hari semakin surut hingga menjadikan kawasan Tano Ponggol mengering, akibatnya Pulau Samosir dan Pulau Sumatera "nyaris" menjadi satu. Pulau Samosir dan Pulau Sumatera yang dipisahkan Jembatan Tano Ponggol kini kondisi memprihatinkan. Air Danau Toba yang biasanya tergenang di bawah Jembatan Tano Ponggol sudah mengering dan surut hingga beberapa meter.

Beberapa kapal kayu milik warga tampak ditarik dan disandarkan hingga dibiarkan karena sudah tidak bisa digunakan lagi.

"Parah betul kekeringan ini. Pulau Sumatera dan Pulau Samosir sudah menyatu dan kapal kapal tidak bisa lagi melintas," terang Simalango salah seorang warga kepada Gosumut, Sabtu (24/9/2016).

Hal yang sama disampaikan, Sekretaris Forum Komunikasi Tokoh Masyarakat (FKTM) Kecamatan Pangururan, Arifin Naibaho.

Menurut Arifin, Pulau Samosir sudah tidak seperti dulu lagi yang selama ini dikenal dikenal dikelilingi Danau Toba. Akibatnya, pemerintah harus merespon persoalan ini segera.

"Jangan sampai Pulau Samosir dan Pulau Sumatera bersatu dan hamparan tanah di bawah Jembatan Tano Ponggol menjadi kering," ujarnya.

Arifin juga kwatir jika ini terus mengering, hamparan tanah di bawah Jembatan Tano Ponggol akan dirubah masyarakat menjadi perladangan atau bahkan pemukiman.

Hingga memasuki akhir September, Air Danau Toba diperkirakan surut hingga 40 meter dari biasanya. Kawasan terparah terlihat di Jembatan Tano Ponggol, objek wisata Pasir Putih dan beberapa Dermaga.