MEDAN - Tim Satuan Tugas (Satgas) Vaksin Palsu Dinas Kesehatan Sumatera Utara masih terus bekerja menelusuri dugaan peredaran vaksin palsu di provinsi ini. Hingga saat ini, sebut Ketua Satgas Vaksin Palsu, NG Hikmet, hampir seluruh sarana kesehatan di Kota Medan telah digeledah petugas yang terdiri dari Dinkes Sumut, Polda Sumut, dan BBPOM. "Hasilnya masih nihil," jelas Hikmet, Kamis (22/9/2016) di ruang kerjanya.

Meski belum ada hasil, sambung Hikmet, tim akan terus bekerja sampai provinsi ini benar-benar bebas dari peredaran vaksin palsu. "Nanti hasil kerja (kita selama ini) akan dievaluasi," imbuhnya.

Usai selesai dilakukannya penelusuran di sarana kesehatan di Kota Medan, tim akan lanjut menelusuri peredaran vaksin palsu ini ke daerah-daerah lainnya. "Ya, kita terus bekerja, sampai provinsi kita bebas dari peredaran vaksin palsu," jelasnya.

Sebelumnya, pembentukan satgas vaksin palsu ini merupakan tindak lanjut dari workshop bulan Juli lalu, di Kemenkes RI dalam membahas penganggulangan dampak vaksin palsu.

Hikmet menjelaskan, seluruh utusan dari Dinas Kesehatan Provinsi
seluruh Indonesia sudah menyepakati pembentukan satgas vaksin palsu. Jika ada indikasi vaksin palsu, maka petugas akan melakukan pendataan dan korbannya akan divaksinasi ulang.

"Secara kasat mata memang, vaksin palsu tidak bisa diketahui.
Terkecuali, ada indikasi dan dilanjutkan dengan uji laboratorium. Oleh
karenanya, satgas ini penting dibentuk untuk menelusuri dugaan
peredaran vaksin palsu di provinsi Sumut," tegasnya.