BANDUNG - Manajer Tim Sumut, Darsen Song ikut merasa tersakiti bilamana ada perubahan keputusan wasit yang memenangkan pewushu Rosalina Simanjuntak saat menghadapi pewushu Jawa Barat, Selviah Pratiwi dalam pertandingan final Sanda kelas 52 kg putri di GOR Padjajaran Bandung, Rabu (21/9/2015) kemarin.

Makanya, dia meminta KONI Sumatera Utara (Sumut) mengawal keputusan wasit tersebut mengingat permasalahannya telah dinaikkan ke Panitia Besar PON (PB PON).

"Sebagai Tim Manajer Sumut pasti saya juga tersakiti seperti Rosalina yang sudah dinyatakan sebagai pemenang tetapi tidak bisa mendapatkan medali emasnya akibat adanya protes dari tim Jawa Barat. Sekarang saya dapat informasi Dewan Wasit Wushu telah membawa masalah Rosalina ke PB PON. Jadi, saya minta KONI Sumut mengawalnya," kata Darsen yang dihubungi melalui telepon selular, Kamis (22/9/2106) malam.

Lebih jauh Darsen juga menyayangkan tindakan Edwin Sanjaya selaku ketua panitia pelaksana pertandingan wushu PON XIX yang melakukan protes masuk ke tempat pertandingan dan menantang wasit/hakim berkelahi serta memprovokasi pendukung Tim Jawa Barat. "Saya sangat menyayangkan tindakan yang kurang terpuji dari ketua panpel. Protes kan ada prosedurnya," ujarnya.

Sementara itu, Rosalina hanya bisa meneteskan air mata melihat rekan-rekannya naik ke atas panggung menerima pengalungan mendali. Bahkan, dia terus saja menangis meski rekan-rekannya, ofisial bahkan Gubernur Sumut T Erry Nurradi agar bersabar. ***