MEDAN - Berdasarkan data World Health Organization (WHO), lebih dari seperempat penduduk Indonesia membuang tinja di sungai dan tanah. Akibatnya, jelas Sanitarian Dinas Kesehatan Kota Medan, Ika Maulina, air sungai di perkotaan setiap hari dicemari ribuan ton tinja dan urin. "(Selain itu, berdasarkan data WHO/UNICEF), 88 persen kematian anak di dunia akibat diare. Bahkan 31 persen penyebab kematian anak (1 bulan-1 tahun) di Indonesia karena diare (Riskesda 2007)," ujar Ika Maulina saat sosialisasi di Aula Kelurahan Perintis, Senin (19/9/2016).


Menurut Ika, negara mengalami kerugian sebesar Rp58 triliun per tahun akibat sanitasi buruk. Bahkan, kata Ika, berdasarkan data Bappenas, 14 ribu ton tinja mencemari sungai setiap harinya atau setara dengan 4.666 gajah sumatera. Begitu juga air seni yang mencemari sungai. Setidaknya, setiap hari, air sungai dicemari air seni sebanyak 176ribu meter kubik atau setara sebanyak 35.200 truk tangki BBM milik BUMN.