PONTIANAK- Lorenzo Fernando anak yang masih duduk di Sekolah Dasar ini menjadi korban kekerasan dan pembunuhan yang dilakukan oleh pengasuhnya sendiri berinisal Yul ( 24 th). Informasi yang diperoleh GoNews.co, melalui Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Pol Suhadi, membenarkan adanya dugaan pembunuhan yang dilakukan pengasuh anak tersebut.

"Kejadian itu terjadi minggu lalu yakni pada tanggal (11/09/2016) di rumah tersangka Yul di Jalan Pulau Natunq Singkawang Barat," ujarnya saat dikonfirmasi GoNews.co, Senin (19/09/2016) siang.

Kejadiannya sendiri menurut Kombes Suhadi, berawal saat korban rewel menangis ingin buang air besar, sementara itu tersangka YUL sedang santai sambil menikmati rokok. Kemudian pelaku membuka baju korban dan diantar ke kamar mandi.

"Ketika di kamar mandi korban masih rewel, akhirnya pelaku menyulut tangan kiri korban dengan rokok sebanyak dua kali dengan harapan korban diam tidak menangis," ujarnya.

"Namun karena disulut rokok tangannya, anak tersebut malah tambah menangis karena merasa kesakitan," timpalnya.

Untuk menghentikan tangisnya, pelaku Yul mencekik leher korban dengan posisi tangan kanan pelaku didepan dan tangan kiri dibelakang. Selang beberapa menit korban langsung terjatuh membentur lantai kamar mandi dan korban terdiam.

Selanjutnya kata Suhadi, pelaku Yul menyiram air ke korban dengan menggunakan gayung sebanyak tiga kali dengan harapan korban terbangun. Namun ternyata korban tidak sadarkan diri. Akhirnya pelaku panik dan membawa Korban ke rumah sakit Harapan Bersama Singkawang, namun naas, nyawa korban sudah tidak tertolong.

Berdasarkan pemeriksaan awal saat autopsi, tubuh korban ditemukan adanya tanda tanda lebam dibagian Leher dan bekas luka sulutan rokok sebanyak dua titik dilengan sebelah kiri serta tanda merah diatas kemaluan.

"Kita juga menemukan luka lebam dibagian tulang rusuk sebelah kiri dan ini kita duga penyebab kematian korban karena kekurangan banyak oksigen," tukasnya.

Guna mempertanggung jawabkan perbuatannya, saat ini pelaku Yul sudah diamankan di Mapolres Singkawang .

Pengungkapan kasus ini diakui Kombes Suhadi sedikit terlambat, karena Pihak Polres Singkawang menunggu kedatangan orang tua korban yang sedang bekerja di Negeri Jiran Malaysia. ***