BANDUNG - Pekan Olahraga Nasional (PON XIX) 2016 memang sudah resmi dibuka dengan megah dan wah. Bahkan ribuan warga Kota Bandung juga dikerahkan secara khusus oleh Walikota Ridwan Kamil guna meramiakan acara.

Namun kemegahan acara pembukaan iven 4 tahun sekali ini tidak membuat para kontingen dari seluruh Indonesia puas. Sistem transportasi misalnya, banyak para official dan atlet yang mengeluhkannya.

Pasalnya sistem transportasi di arena pembukaan PON Jabar ini dianggap semrawut dan amburadul. Seperti yang dikeluhkan para pengurus KONI Riau, dimana usai pembukaan, rombongan ini terpaksa harus berjalan kaki menuju mobil jemputan sekitar 5 KM dari Stadion.

"Transportasi paling parah dalam sejarah PON. Kita dibiarkan berjalan kaki seperti ini, harusnya mobil atau bus jemputan sudah stanbay sebelum acara bubar," ujar Riski salah satu pengurus KONI Riau kepada GoNews.co, Sabtu (17/09/2016) malam.

Hal serupa juga diungkapkan Sekretariat KONi Jateng, bahkan mereka harus menunggu hampir dua jam lebih baru dijemput. "Sudah kelewatan sekali, benar-benar amburadul," tukas Zulfikri.

Begitu juga yang dialami rombongan kontingen asal Papua Barat, Julius Tanggai mengaku kecewa dengan panitia penyelenggara. "Saat datang mobil kita sudah di stop dan disuruh pindah menggunakan bus trans Bandung ke Stadion. Nah pulangnya mobil kita dilarang masuk, kita diharuskan naik bus juga menuju mobil resmi jemputan. Tapi kenyataannya sudah dua jam busnya tak datang," ujarnya.

Dari pantauan GoNews.co, hingga pukul 00.42 WIB masih banyak rombongan dari beberapa Provinsi yang belum dijemput. Bahkan rombongan dari Provinsi Riau khususnya yang menggunakan armada bus, sampai saat ini belum sampai ke hotel tempat menginap. ***