ASAHAN - Warga Empat Desa di Kecamatan Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan belakangan ini resah dan sudah banyak ternak hewan milik penduduk diduga menjadi santapan Harimau Sumatera. Hal tersebut diterangkan Camat Kecamatan Bandar Pasir Mandoge Sofyan Manulang kepada GoSumut, Minggu (18/9/2016). Lebih lanjut dia mengatakan, dengan adanya serangan teror yang dilakukan beberapa Harimau Sumatera terhadap warga penduduk yang bermukim di Desa Tomuan Holbung, Desa Hutabagasan, Desa Hutapadang dan Desa Gunting Sidodadi tersebut pihaknya  telah melaporkan prihal kejadian tersebut kepada Bupati Asahan dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) yang ada di Asahan.

"Prihal kejadian ini telah kami laporkan kepada Bupati dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA)," tuturnya.

Sofyan juga menuturkan kejadian teror tersebut sudah terjadi dari dua minggu yang lalu hingga saat ini masih terus berlangsung, sudah banyak hewan ternak berupa lembu, kerbau dan kambing milik warga masyarakat desa tersebut menjadi korbannya.

"Kami sangat mengharapkan bantuan pihak terkait untuk segera secepat mungkin mengatasi permasalahan, sebelum menelan korban jiwa," harap Manulang.

Sementara, Secara terpisah Tambolon (51) warga desa Hutabagasan mengatakan dirinya dan warga penduduk di desa lainnya bila malam sudah tidak lagi tentram dalam beristirahat, teror yang dilancarkan 'Nagogo' (Sebutan raja hutan dalam bahasa Batak Toba, -red) sangat membuat kami cemas.

Kejadian ini sudah  dua minggu hingga saat ini masih terus berlangsung, menurut informasi yang kami dengar sebelum teror Nagogo, ada warga seberang desa ini saat menjerat babi hutan, namun yang terjerat anak harimau itu, dan oleh pemilik jerat tersebut anak harimau tersebut dibantainya dan dijadikan santapan.

Sejak saat itulah kami empat warga desa ini menanggung akibatnya, selain itu hewan ternak kami sudah banyak yang diterkamnya, Nagogo itu hanya mengambil hati dan bagian dalam hewan ternak yang diterkamnya, sementara bangkai hewan ternak yang diterkam tersebut di seret dan dibuang kedalam jurang yang ada di hutan.

Terpisah Arief salah seorang staf Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Kabupateb Asahan yang dihubungi melalui selularnya mengatakan pihaknya sudah menerima laporan masyarakat terkait adanya hewan buas harimau Sumatera (Panther tigris Sumatrae) yang mengganggu ketentraman warga akibat dampak dari tidak lagi adanya ruang lingkup hewan buas tersebut dan kelangsungan hidup hewan tersebut terusik.

"Secepatnya kami akan berangkat ke lokasi untuk memastikan laporan dimaksud, dan mengambil langkah preventif terhadap kelangsungan hidup hewan yang telah dilindungi serta keselamatan warga desa," tuturnya singkat.