MEDAN - Dinas Kesehatan Sumatera Utara mengakui, sejumlah daerah mengalami kelebihan vaksin rabies. Makanya, instansi kesehatan itu meminta agar daerah yang kelebihan vaksin dapat men-sharing ke daerah yang kekurangan vaksin. "Tetapi memang kita akui, beberapa kabupaten mengalami kekurangan, karena dropingnya bertahap. Kita sudah minta ke Kemenkes untuk mendropingnya langsung ke daerah, karena mereka tidak punya dana untuk menjemputnya ke provinsi, apalagi daerah sekarang sudah punya penyimpanannya," tutur Kepala Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Sumut, NG Hikmet melalui Koordinator Program Tular Vektor dan Zoonosis Teguh Supriadi, Kamis (15/9/2016).

Berdasarkan data yang diterima, dalam tempo tiga tahun terakhir, kasus gigitan hewan di Sumut tergolong tinggi. Pada tahun 2013 kasus gigitan yang terjadi sebanyak 3.477 kasus, 2014 sebanyak 2.225 kasus, dan 2015 terdapat sebanyak 4.162 kasus.