MEDAN - Sejak BPJS Kesehatan bergulir, penjualan obat non generik di Sumatera Utara mengalami keterpurukan. Bahkan, sebut Ketua Gabungan Pengusaha (GP) Farmasi Sumatera Utara, Amin Wijaya, Penurunan omzet penjualannya mencapai 40%. "Sejak era BPJS (Kesehatan), pengaruhnya kepada obat non generik memang sangat besar. Dalam dua tahun belakangan ini penjualannya sudah menurun sampai 40 persen," ungkap Amin Wijaya, Selasa (13/9/2016) di Medan.

Namun, sambung Amin, hal ini jauh berbeda bila dibandingkan dengan penualan obat generik. Amin mengklaim, penjualan obat generik meningkat drastis melebihi 100%.

"Kalau obat generik sangat banyak kenaikannya. Karena di mana-mana masyarakat sudah memakai BPJS Kesehatan untuk berobat, sehingga pemakaian obat generik pun meningkat," sebutnya.