JAKARTA - Tanggapnya pemerintah dalam hal ini Presiden Joko Widodo dalam mengatasi masalah peredaran barang-barang palsu dan kadaluarsa mendapat apresiasi dari Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf. Apalagi menurutnya permasalahan ini menyangkut kesehatan jiwa manusia di Indonesia.

Namun Dede Yusuf juga mengingatkan, agar pemerintah melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk tidak melulu melakukan razia saat hari-hari besar saja.

"Selama ini kita lihat pas jelang lebaran mereka baru melakukan razia, memang barang ilegal, palsu dan kadalursa adanya hanya saat lebaran? Kan tidak," ungkap Dede kepada wartawan, Sabtu (10/09/2016) di Jakarta.

Akhir-akhir ini vaksin palsu hingga terbongkarnya produksi obat palsu sudah terbongkar. BPOM dibawah kepemimpinan Penny Kusumastuti Lukito diminta agar lebih intens dalam menangani persoalan ini.

"Badan POM jangan malu-malu lagi lah. Begini, jadi kalau melakukan razia selalu menjelang lebaran, natal atau tahun baru. Para pelaku-pelaku sudah tahu, biasanya razia pada waktu tertentu aja, makanya saat lebaran seperti idul Adha ini, ya mereka simpan tuh barang," ujar politisi Demokrat ini.

Dengan melihat jumlah anggaran yang ada, Dede juga memaklumi keterbatasan BPOM. Untuk itu dirinya mengingatkan, agar pemerintah tidak malu-malu mengajukan penambahan anggaran. "Kalau memang diperlukan mari kita duduk sama-sama. Kita cari solusinya," pungkas Dede. ***