PADANGSIDIMPUAN -Dari tiga jenis kartu 'Sakti' yang dikeluarkan Presiden Jokowi, yakni Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), hanya Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang pendistribusiannya diketahui sudah fix di wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel), yang meliputi 5 Kabupaten/Kota(Padangsidimpuan, Tapanuli Selatan, Padang Lawas, Padang Lawas Utara dan Mandailing Natal). Ketua Satgas Distribusi KKS untuk wilayah Tabagsel Rispan mengatakan, pada akhir April 2016 lalu menyebutkan, pihaknya ditugaskan untuk mendistribusikan sebanyak 75.302 KKS ke seluruh masyarakat (RTS) di lima kabupaten/kota yang ada. Namun, hingga pertengahan Juni lalu, seluruh KKS langsung diberikan kepada warga yang berhak menerimanya. "Ada sebanyak 75.302 KKS yang dikirim oleh pihak Kementerian Sosial kepada kita untuk disalurkan langsung kepada warga yang berhak menerimanya di seluruh Kabupaten/Kota yang ada di Tabagsel," ujar Rispan yang juga menjabat sebagai Manager Teknologi Kantor Pos Cabang Padangsidimpuan ini, Kamis (8/9/2016).

Dari jumlah total alokasi kartu 'sakti' untuk keluarga miskin itu, terang Rispan, masing diketahui untuk Kota Padangsidimpuan sebanyak 6.968 penerima sesuai dengan RTS, Tapanuli Selatan (Tapsel) 19.172 penerima, Mandailing Natal (Madina) 28.864 penerima, Padang Lawas Utara (Paluta) 9.632 penerima, dan Padang Lawas (Palas) 10.666 penerima.

"Dan telah selesai kita distribusikan langsung ke penerimanya dengan berkordinasi kepada pihak desa dan Kelurahan masing-masing penerima pada pertengahan Juni 2016 kemarin," terangnya.

Namun ungkap Rispan, dari jumlah tersebut, sebanyak 97 KKS tidak disalurkan, meski sudah diupayakan pendistrubisiannya. Alasannya mulai dari penerima tidak dikenal, pindah alamat, meninggal dunia hingga ada yang menolak mendapat kartu untuk keluarga tidak mampu itu.

"Dari jumlah alokasi, sebanyak 97 KKS kami kembalikan ke Kemensos. Sebanyak 21 penerima dengan alasan tidak dikenal, 22 penerima pindah alamat, 47 penerima meninggal dunia dan tujuh penerima menolak untuk diberikan," sebutnya dan sudah mengembalikan kartu tersebut pada 19 Juni lalu.

Ia juga mengaku, dalam pendistribusian KKS itu, pihaknya mengalami banyak kendala, seperti alamat penerima yang tidak jelas, hingga tempat atau lokasi penerima yang berada jauh di pedalaman desa. Seperti untuk wilayah Tapsel, ada 2 Kecamatan di Angkola Selatan dan Aek Bilah memiliki lokasi yang harus kerja ekstra agar kartu-kartu sakti itu dapat disaluran.

"Begitu juga untuk Madina, seperti Tabuyung dan Singkuang, harus menyebrang laut dan sungai agara bisa sampai langsung ke penerima," ucapnya dan mengaku hanya sebanyak 75.025 KKS yang real didistribusikan.

Untuk petunjuk dan bagaimana agar kartu itu dapat digunakan, Rispan mengaku tidak mengetahuinya lebih dalam. Pasalnya, pihaknya hanya bertugas sebagai distribusi saja.

"Tugas kita hanya menyalurkan saja, untuk kegunaan dan lainnya, kita tidak tahu jelas. Namun, sewaktu KKS dibagi ada kertas yang juga sebagai petunjuk penggunaan kartu," pungkasnya.