SAMOSIR - Pemerintah Kabupaten Samosir menegaskan, akan melakukan penertiban Pasar Tajur Pangururan dan meminta para pedagang pindah berjualan di Pusat Pasar Onan Baru Pangururan yang berjarak sekitar 4 km. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Hotraja Sitanggang, keinginan pemerintah menertibkan Pasar Tradisional Tajur dikarenakan, pasar sudah terlalu semberawut hingga memakan badan badan jalan.

"Pasarnya sudah sangat semberawut, kemudian ditempat itu juga ada objek wisata yang sakral. Jadi, sudah sangat layak ditata kembali," terangnya kepada Gosumut, Kamis (8/9/2016).

Selain itu, Hotraja mengakui Pasar Tradisional Tajur merupakan kawasan tempat pengembangan kawasan Tano Ponggol, sehingga dalam pembangunannya dan pengembangnya nantinya bisa lancar.

Belum lama ini, diberlakukannya operasional Pasar Onan Baru Pangururan menjadi dua hari dalam seminggu, yakni Rabu dan Sabtu, membuat para pedagang di Pasar Tajur Pangururan harus direlokasi ke Pasar Onan Pangururan. Namun, beberapa pedagang malah enggan disuruh pindah sebelum pemerintah menyediakan tempat berjualan yang permanen.

"Kalau pemerintah menyuruh kami untuk pindah berjualan di Pasar Onan Pangururan kami siap, asalkan tempat kami permanen disana sudah disediakan oleh pemerintah. Jangan nanti cuma bilang pindah tetapi tempat berjualan tidak ada," tutur salah satu pedagang, boru Naibaho (50).

Menurutnya setiap pekannya, yakni setiap hari Rabu, Pasar Onan Pangururan sangat penuh ditempati para pedagang, baik pedagang lokal maupun dari luar.  Sehingga,  kalau pedagang dari Pasar Tajur masuk ke Pasar Onan Baru dikwatirkan terjadi pro kontra untuk merebut lapak.