MEDAN -Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Porlesta Medan Kompol Fahrizal mengungkapkan, motif utama oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) TS, melakukan penembakan di depan Kantor Satuan Lalu Lintas Polresta Medan, pada Selasa (6/9/2016) adalah kesal karena menjadi korban penipuan dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi. "Oknum PNS berinisial TS ditipu dalam pengurusan SIM, dimana TS telah menyerahkan uang sebesar 800 Ribu rupiah kepada seseorang diduga calo bernama Bayu, yang dijanjikan akan dibantu mengurus SIM. Tetapi SIM tak kunjung siap dan calo tersebut tak juga bisa dihubungi," kata Kompol Fahrizal, Rabu (7/9/2016).

Menurut Fahrizal, diketahui hal tersebut dari hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan penyidik Polresta Medan terhadap pelaku. Sedangkan pria yang diduga calo tersebut bernama Bayu Syahputra yang  merupakan kakak dari Alamsyah, pemuda yang telah menjadi korban penembakkan TS.

Lebih lanjut Fahrizal mengatakan, karena tak bisa dihubungi, TS pun mendatangi Bayu untuk menanyakan perihal SIM tersebut. Ketika bertemu, keduanya terlibat cekcok hingga akhirnya dilerai oleh Alamsyah. Karena merasa dikeroyok oleh kakak beradik, TS pun kemudian mengancam dengan senjata Airsoft Gun yang dimilikinya, dan melepaskan tembakkan itu ke arah Alamsyah.

"Bayu, orang yang diduga calo tersebut juga sudah kita periksa. Tapi, dalam kapasitas sebagai saksi,"papar Fahrizal.

Hingga saat ini, ujar Fahrizal, pihaknya belum mendalami kasus penipuan dan percaloan SIM itu. Hal ini dikarenakan TS yang menyebut dirinya korban, belum membuat laporan atas kasus tersebut. "katanya TS mau buat laporan. Kita tunggu aja, tetapi hingga saat ini belum ada. Jadi kasus penipuan dan percaloan itu kita tangani sekedarnya saja," tutupnya.