MEDAN - Taman Lily Suhairy yang ada di Jalan Listrik (persimpangan Jalan Listrik-Jalan Palang Merah) pernah jaya dan diminati warga kota Medan termasuk wisatawan domestik maupun mancanegara. Taman Lily Suhairy yang dulu menjadi pusat penjualan karya seni, sekarang tinggal hanya kenangan. Untuk mempertanyakan keberadaan Taman Lily Suhairy, masyarakat dan mahasiswa yang perduli dengan bantaran Sungai Deli dan Taman Lily Suhairy melakukan protes dengan menggelar aksi teatrikal di depan Kantor Wali Kota Medan, Senin (5/9/2016).

Lily Suhairy dikenal sebagai salah seorang komponis, salah satu karya ciptanya yang sangat terkenal adalah lagu “Selayang Pandang” yang sampai hari ini masih terus dinyanyikan dan dinikmati masyarakat.

Koordinator aksi teatrikal yang digelar di depan Kantor Walikota, Wido mengatakan, dulu Taman Lily Suhairy dihancurkan dan berubah fungsi menjadi restoran cepat saji. Sekarang dibiarkan begitu saja dan sekeliling taman dipagar seng. Seharusnya Pemerintah Kota Medan melakukan pengelolaan secara maksimal, apalagi Taman Lily Suhairy merupakan cagar budaya dan ruang terbuka hijau (RTH).

"Kita sangat menyesalkan tidak adanya perhatian Pemko Medan untuk melakukan revitaslisasi terhadap taman ini, bahkan pembersihan juga tak terlihat. Kini taman itu sudah hancur dan tertutup semak belukar. Padahal, ada anggaran revitalisasi mencapai Rp 7,5 miliar, namun tahun ini hanya bisa digunakan setengahnya akibat dari pembangunan infrastruktur," kata Wido.

Masyarakat dan mahasiswa yang melakukan aksi meminta Pemko Medan agar Taman Lily Suhairy dibuka kembali selayaknya ruang terbuka hijau dan cagar budaya yang bisa digunakan masyarakat sebagai tempat berkumpul, sebagai taman seni ataupun tempat bermain bagi anak.

“Taman Kota yang tepat berada di pinggiran Sungai Deli ini jika dibuka kembali akan memberi manfaat ganda bagi masyarakat sekitar,” tandasnya.

Pantauan GoSumut, taman ini sudah lama dibiarkan kosong dan tak dimanfaatkan. Padahal, kalau taman ini benar-benar dikelola bisa memberikan suasana yang sangat asri dan menjadi taman yang dirindukan masyarakat sebagaimana fungsi awalnya.