MEDAN - Pemko Medan beberapa hari belakangan ini sedang fokus membenahi saluran air parit atau drainase di beberapa kawasan yang sangat rawan tergenang air saat hujan lebat melanda Kota Medan. Pantauan GoSumut, Minggu (4/9/2016) di beberapa kawasan perbaikan drainase, sisa bekas galian berupa lumpur dan tanah setelah mengering mengakibatkan debu yang mengganggu pandangan mata saat melintas.

Seperti di Jalan DI Panjaitan, Jalan Abdullah Lubis dan sebagian Jalan S Parman, Jalan Sei Kera, Jalan Wahidin, Jalan Karya, Jalan Sumatera serta kawasan lainnya.

Tanah bekas pengerukan dari dalam parit juga mengganggu kelancaran arus lalu lintas karena diletakkan di pinggir jalan dan badan jalan. Pengguna jalan harus ekstra hati-hati karena tanah dan lumpur memakan hampir satu jalur arus lalu lintas yang melintas.

Tidak hanya perbaikan drainase, perbaikan jalan di Setia Budi ujung dekat persimpangan Jalan Lizardi Putra juga banyak debu beterbangan yang mengganggu pandangan mata saat melintas. Pengguna sepeda motor dihimbau untuk menggunakanasker penutup hidung dan mulut saat melintasi kawasan perbaikan drainase dan Jalan.

Menurut warga sekitar, seharusnya pihak pemborong memikirkan dampak ikutan dari proses pengerjaan yang dilakukan, agar tidak mengganggu kelancaran arus lalu lintas dan kenyamanan pengguna jalan .